Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Siswi SMA di Bengkulu Teliti Buah Kebiul sebagai Pencegah Kanker

Kompas.com - 27/10/2016, 08:11 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Nur Bella Turcica Anibah dan Zahira Amalia, dua siswi kelas XI Mipa 1, SMAN 2 Kabupaten Bengkulu, Selatan, Provinsi Bengkulu, meneliti buah kebiul (Caesalpinia Bonduc L), sebagai pencegah penyakit kanker.

Kedua siswi ini menceritakan, hal itu  berawal dari banyaknya pohon kebiul di daerah itu. Selama ini tanaman tersebut sering digunakan masyarakat untuk obat asam urat dan ginjal.

"Kami berangkat dari kearifan lokal masyarakat yang menjadikan kebiul untuk obat, lalu kami ingin membuktikan sejauh mana buah tersebut mampu mengobati kanker," kata Nur Bella, Rabu (26/10/2016).

Riset menggunakan buah kebiul ini, berawal dari keterlibatan kedua siswi dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke 48 di LIPI. Kedua siswi melakukan uji fitokimia diketahui bahwa ekstrak etanol dari biji kebiul ini mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan triterpenoid.

Selanjutnya ekstrak tersebut diuji pada sel kanker MCF 7 ternyata mampu mencegah pertumbuhan kanker payudara sebesar 7 persen. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil maksimal.

Saat ini kedua siswi itu mengalami terkendala dana untuk mendalami riset secara lebih lengkap. Pada tahap uji coba biji kebiul ditumbuk halus, lalu dibuat minuman seperti kopi, setelah itu diminum secara rutin 2 kali sehari.

"Kalau sudah dibuat seperti kopi diminum dua hari sekali secara rutin, kanker payudara, asam urat, mudah-mudahan berangsur sembuh," katanya.

Sementara itu Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud berjanji akan menuntaskan riset kedua siswi itu dengan bantuan APBD dari Pemda. Selanjutnya kedua siswi juga direncanakan akan mendapatkan beasiswa saat keduanya diterima di perguruan tinggi.

"Pemda akan siapkan anggaran untuk untuk menuntaskan penelitian itu, lalu keduanya akan kami usahakan mendapatkan beasiswa saat keduanya diterima di perguruan tinggi," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com