Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ini Dituduh Menipu Saat Kabarkan Kecelakaan kepada Keluarga Korban via Telepon

Kompas.com - 20/09/2016, 16:50 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Banyaknya SMS atau telepon penipuan dengan modus mengabarkan anggota keluarga yang mengalami kecelakaan atau sedang berurusan dengan polisi membuat masyarakat menjadi ekstra waspada.

Namun kali ini, terlalu waspada malah membuat kesal Brigadir Wahyu Putra, anggota Satlantas Polres Semarang. Pasalnya ia dianggap menipu saat menelepon keluarga korban kecelakaan lalu lintas.

Saat itu, Wahyu mengabari istri Toni Fajar Okvianto (38), warga Ngasinan, Kramatan RT 3 RW 1, Wonosobo, yang menjadi korban kecelakaan.

"Saya bilang, suami ibu ada di RS Ken Saras tidak sadarkan diri. Istrinya malah bilang, tidak percaya. Lha, ini suami saya di samping saya," kata Wahyu menirukan ucapan istri korban.

Wahyu menuturkan, korban terlibat kecelakaan tunggal di kawasan pabrik Apac Inti Corpora (AIC), Jalan Sukarno Hatta Bawen, Selasa (20/9/2016) siang.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, korban yang melaju dari arah selatan menuju ke Semarang tampak mengantuk saat mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam.

"Korban juga memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, lalu bagian kanan sepeda motornya menyerempet separator jalan, lalu terpental ke arah kiri hingga di jalur lambat," ujarnya saat ditemui di ruang IGD RS Ken Saras, Ungaran, Selasa siang.

Korban kemudian ditolong oleh satpam PT AIC dan dilarikan ke RS Ken Saras dalam kondisi tidak sadarkan diri. Mendapati laporan tersebut, polisi datang ke lokasi kejadian dan berupaya mendata identitas korban serta menghubungi keluarga korban.

Wahyu mengaku mendapat kontak keluarga dari data kontak dan riwayat obrolan di kotak pesan telepon genggam korban. 

"Saya cek di kotak pesan, lalu saya dapatkan komunikasi terakhir dengan namanya Rita. Saya pikir dia itu istrinya, lalu saya hubungi," beber Wahyu.

Saat mendengar reaksi Rita yang tak percaya, Wahyu masih berusaha meyakinkannya dengan menyebutkan ciri-ciri korban, sepeda motor hingga pakaian serta helm yag dikenakan korban. Namun demikian, upaya Wahyu sia-sia lantaran Rita tetap tidak percaya.

"Saya sampai bilang, kalau tak percaya simpan nomor hp saya. Kalau perlu video call saya juga siap, atau telepon 108 minta dihubungkan dengan RS Ken Saras. Eh, malah ditutup telponnya," ujar Wahyu.

Kendati kesal, Wahyu menyadari hal itu sebagai sikap kehati-hatian masyarakat atas maraknya aksi penipuan via telepon maupun SMS. Istri korban baru percaya kabar suaminya menjadi korban kecelakaan setelah dihubungi front office IGD RS Ken Saras.

Sementara itu perwakilan Humas RS Ken Saras, Elsih Listanti mengungkapkan bahwa Tonny menderita luka pendarahan di bagian kepala dan bagian telinga, lecet pinggul kanan dan jemari tangan kiri.

"Korban masuk IGD jam 13.07 WIB hingga saat ini belum sadarkan diri," kata Lilis.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di ruang IGD hingga pukul 14.42 WIB, Tonny masih terbaring pingsan di bangsal tanpa ditemani kerabatnya. Petugas medis memasang alat bantu pernafasaan di hidung dan mulut korban.

"Ini istrinya masih OTW (on the way/ di perjalanan)," kata petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com