Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2016, 20:13 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Misteri kembalinya pria bernama Hamid (60) ke rumahnya di Seluma, Provinsi Bengkulu tertungkap meski telah dimakamkan satu hari sebelumnya.

Lurah Rimbo Kedui, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Dedi Kurdianto, menjelaskan,  bahwa pria yang dimakamkan mirip Hamid itu bukanlah Hamid.

Namun orang yang memiliki ciri yang sama.

"Jadi yang meninggal dan telah dimakamkan itu bukan Hamid, tapi orang yang ciri-cirinya sangat mirip dengan Hamid," kata Dedi Kurdianto, Sabtu (28/8/2016).

Pihak keluarga, kata Dedi, telah berkoordinasi dengan pihak RS Muhammad Yunus di Kota Bengkulu.

Ia berharap jika ada warga yang merasa kehilangan keluarga yang ciri-cirinya mirip dengan Hamid dapat menghubungi perangkat desa Rimbo Kedui.

“Atas nama warga Rimbo Kedui saya minta maaf atas kejadian ini. Tidak ada sedikit pun berniat tidak baik. Mungkin sudah nasib almarhum dikubur di Rimbo Kedui,” ujarnya.

Kemenakan Hamid, Rizal (17), mengatakan, dahulu pamannya itu bekerja sebagai pengumpul barang bekas, lalu bercerai dengan isterinya dan mengalami gangguan jiwa.

Hamid kerap berpindah-pindah tempat tinggal hingga ke kota Bengkulu. Jika melihat orang banyak Hamid kerap marah.

Setelah dikabarkan meninggal di kota Bengkulu, pihak keluarga menjemput jenazah dimandikan lalu dimakamkan.

Ada ciri fisik yang sama yakni luka di beberapa bagian tubuh yang sama dengan Hamid.

“Ada tanda luka di belakang telinga dan di kepala. Itu sama persis (dengan Hamid). Saya ikut memandikan. Anak kandungnya sendiri merasa yakin kalau itu orangtuanya,” cerita Rizal.

Hingga saat ini belum diketahui identitas pasti siapa sesungguhnya pria yang dimakamkan di Desa Rimbo Kedui yang ciri-ciri fisiknya mirip dengan Hamid.

Sebelumnya, warga  Desa Rimbo Kedui, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, dikagetkan dengan kabar mengenai seorang warga setempat bernama Hamid yang telah dimakamkan, tetapi mendadak hidup kembali, Jumat (26/8/2016).

Informasi menghebohkan ini bermula pada saat Hamid dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit kota Bengkulu.

Pihak keluarga langsung menjemput jenazah dari rumah sakit. Jenazah lalu dimandikan, kemudian dimakamkan di TPU Kelurahan Rimbo Kedui, Kamis (25/08/2016).

"Meninggalnya di Kota Bengkulu, ditemukan jenazahnya di dekat Pos Polisi Simpang Kandis, Kota Bengkulu. Jenazahnya dibawa polisi ke rumah sakit. Lalu, kami dikabari bahwa kakek kami meninggal dunia, lalu jenazahnya dijemput untuk dimakamkan," kata cucu Hamid, Riska Yulia Antika.

Selanjutnya, pada Jumat (26/8/2016), atau sehari setelah pemakaman, Hamid mendadak tiba dari Kota Bengkulu dengan diantar tetangga dalam kondisi segar bugar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com