Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Penyuapan Ketua DPAC Partai Demokrat, 4 Sepeda Motor Disita

Kompas.com - 24/08/2016, 11:40 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Sebanyak 4 unit sepeda motor Honda merek Revo disita oleh satuan Buru Sergap Kepolisian Resort Poso sebagai barang bukti kasus dugaan penyuapan.

Keempat sepeda motor tersebut merupakan bagian dari tujuh unit sepeda motor yang diduga diberikan oleh Sekretaris Demokrat Kabupaten Poso Anggun Lieputra kepada tujuh anggota Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Demokrat untuk mengalihkan dukungan menjelang Muscab Partai Demokrat, Sabtu (28/8/2016) mendatang.

Berdasarkan pantauan di Mapolres Poso, Rabu (24/8/2016), empat unit sepeda motor tersebut diamankan di ruang Reskrim.

Ke 4 sepeda motor yang masih dalam kondisi baru diambil dan dijemput Polisi bersama anggota partai Demokrat dari berbagai wilayah cabang Partai Demokrat yang ada di dalam Kota Poso hingga wilayah kecamatan Poso Pesisir, Pamona dan Lore Peore bersaudara.

Kasat Reskrim Polres Poso AKP Holmes Saragih mengatakan bahwa penjemputan empat unit kendaraan roda dua tersebut dilakukan setelah pihak terlapor tidak memiliki itikad baik untuk menyerahkan dan bahkan berupaya menghilangkan barang bukti.

Menurut Holmes, dari tujuh sepeda motor yang dilaporkan, baru empat yang bisa disita. Dia berharap, tiga sepeda motor lainnya bisa diantar langsung oleh Ketua DPAC Partai Demokrat pemilik sepeda motor tersebut.

‘’Yang kami sudah amankan baru empat motor. Itu pun dengan cara jemput paksa. Jadi saya melihat ada upaya untuk mengalihkan dan mengaburkan kasus ini. Kalau dari kasus penyogokan, ada upaya dari oknum tertentu terkesan bahwa pemberian motor hanya pinjam pakai,’’ ungkap Holmes.

Dia menjelaskan, diduga, tujuh sepeda motor tersebut diberikan oleh Anggun Lieputra untuk memuluskan langkah Deky Sigilipu yang akan maju bertarung menjadi Ketua DPC Partai Demokrat menggantikan Piet Inkitiwang.

Namun belum sempat dilakukan pemilihan ketua partai, Dewan Kehormatan Partai Demokrat Poso telah melaporkan Anggun sebagai otak dari pembagian tujuh unit sepeda motor kepada pimpinan DPAC.

‘’Silakan saja mereka mengelak. Yang jelas kami sudah mintai keterangan kepada semua pimpinan DPAC yang mendapatkan motor. Mereka mengakui alasan mereka diberikan motor. Kalau sudah begini, pasti yang bertanggung jawab adalah yang memberikan motor,’’ kata Holmes.

Sementara itu, Anggun membantah telah melakukan penyuapan dengan memberikan sepeda motor kepada Ketua DPAC. Menurut Anggun, selain tidak ikut dalam bursa pencalonan, dirinya juga tidak tahu-menahu soal konflik internal yang terjadi di tubuh Partai Demokrat Poso, khususnya untuk pemilihan ketua DPC yang akan datang.

"Terus terang saya kaget nama saya disebut-sebut berada di belakang pemberian sejumlah sepeda motor kepada ketua DPAC. Untuk apa? Saya kan tidak ikut calon dan saya juga jarang di Poso," ungkap Anggun.

Sebelumnya, kasus dugaan suap dengan memberikan sepeda motor kepada anggota DPAC partai oleh Anggun terbongkar saat bukti rekaman telepon oleh salah seorang anggota DPAC Kecamatan Lore Tengah bocor dan beredar luas.

Berdasarkan rekaman dan laporan Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan menyita empat dari tujuh sepeda motor yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com