Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kolom Agama Kosong di KTP Itu Bukti Penjajahan Ideologi oleh Sesama Anak Bangsa"

Kompas.com - 18/08/2016, 22:45 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Hingga kini, penghayat Sunda Wiwitan mengaku masih mengalami perlakuan diskriminasi. Karenanya mereka merasa belum merdeka, meski Indonesia sudah merdeka selama 71 tahun.

Salah satu penghayat Sunda Wiwitan Ira Indrawardana mengatakan, komunitas Sunda Wiwitan sedang berjuang. Mereka melawan kejumudan pola pikir sesama anak bangsa yang masih tidak mengakui kedaulatan berkebudayaan Sunda Wiwitan secara utuh dan sejajar dengan komunitas lainnya.

"Kolom agama kosong di KTP itu bukti penjajahan ideologi oleh sesama anak bangsa. Ini masih berlangsung, " ujar Ira kepada Kompas.com, Kamis (18/8/2016).

Selain itu, sampai sekarang, pelayanan publik dalam dunia pendidikan formal yang didapatkan belum sejajar dengan warga lainnya.

Beberapa sekolah bisa menerima nilai dari komunitas Sunda Wiwitan sebagai nilai agama di rapot penghayat. Tetapi hal itu belum merata. Karena masih ada yang harus mempelajari agama lain untuk mendapatkan nilai agama di rapat.

"Kedaulatan berekspresi budaya sendiri yang masih dilecehkan oleh sesama anak bangsa yang berkedok agama, " ucapnya.

Untuk itu, ada lima harapan dalam kemerdekaan Indonesia ini. Pertama, negara benar-benar menjadikan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan dan orientasi pembangunan.

"Jangan hanya mementingkan kelompok para penganut agama pendatang saja," tuturnya.

Kedua, ia berharap dalam KTP dituliskan Sunda Wiwitan serta ada mata pelajaran Sunda Wiwitan untuk siswa penganut Sunda Wiwitan.

"Ketiga, urusan berkeyakinan tidak menjadi diatur dan dikerangkeng oleh elit penguasa negeri ini baik dalam bentuk regulasi yang inkonsisten dengan konstitusi negara ini, " ucapnya.

Keempat, perlu ada penjaminan yang adil untuk berkegiatan dalam pemenuhan hak sosekbud dan hak sipil yang jelas dan tidak dipolitisir.

Terakhir, Sunda Wiwitan dan penganut agama leluhur adat nusantara di Indonesia harus diprioritaskan dalam pening kehidupan ekonominya dan dilindungi keberadaan adat budaya keyakinan, tradisi, serta lingkungan alamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com