Tim Nilai Ada Kejanggalan soal Hilangnya Kapal Pengangkut 1.691 Tabung Gas

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Rapat koordinasi tim penyelamat mengidentifikasi adanya sejumlah kejanggalan dalam laporan hilangnya KM Kartika II yang mengangkut 1.691 tabung gas elpiji 12 kilogram di perairan laut Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Persoalan internal diduga menjadi penyebab kapal tidak berlabuh sesuai jadwal yang ditentukan.

"Ada laporan masalah internal. Ini kapal dilarikan atau hilang kontak masih didalami lagi," kata Kepala Seksi Keselamatan dan Patroli KSOP Pangkalbalam, Harlansyah, kepada Kompas.com, seusai rapat koordinasi, Rabu (16/8/2016).

Dalam rapat tersebut terungkap bahwa pemilik kapal asal Jambi, terlibat persoalan sewa dengan pemilik tabung gas. Persoalan ini juga sudah dilaporkan pada pihak Pol Air Polda Bangka Belitung.

Kepala Seksi Potensi Badan SAR Pangkalpinang, Syamsul P, membenarkan adanya dugaan kejanggalan atas kasus hilangnya kapal yang bertolak dari Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang dengan tujuan Tanjung Pandan Belitung tersebut.

"Kami sudah cek kondisi cuaca waktu itu bagus, ketinggian ombak hanya satu meter. Rute pelayaran juga sudah sering dilewati kapal bersangkutan," kata Syamsul.

Kendati munculnya dugaan soal sewa-menyewa kapal yang bermasalah, Basarnas Pangkalpinang, kata Syamsul tetap mengirim tim pencari. Ada dua titik yang disisir, yakni dari perairan Belitung dan dari Pelabuhan Sadai Bangka Selatan.

KM Kartika II berdasar catatan surat persetujuan berlayar (port clearance), mengangkut 4 orang, yakni Andi Acok sebagai nakhoda, dengan tiga awak kapal, Assek, Sudirman, dan Aldi.

Selain memuat gas kemasan 12 kilogram, KM Kartika II GT 24 juga memuat sebanyak 12 tabung gas kemasan 50 kilogram. Kapal bertolak dari Pangkalbalam sejak tanggal 13 Agustus 2016, seharusnya sudah berlabuh pada tanggal 14 Agustus 2016. Hingga saat ini keberadaan kapal belum diketahui.

baca: Kapal Bermuatan 1.691 Tabung Gas 12 Kilogram Hilang Kontak