Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Kharismatik Meninggal Dunia, Rapat DPRK Aceh Tengah Ditunda

Kompas.com - 01/08/2016, 20:54 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia

Penulis

TAKENGON, KOMPAS.com - Menghormati wafatnya ulama Aceh terkemuka, H M Tengku H Mohd Ali Djadun, DPRK Aceh Tengah menunda rapat bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah setempat, Senin (1/8/2016) sore.

Dihubungi via telepon selulernya, Ketua DPRK Aceh Tengah Muchsin Hasan menjelaskan, alasan penundaan tersebut karena masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah umumnya sangat menghormati mantan ketua DPRD Kabupaten Aceh Tengah tersebut.

"Sore tadi semestinya DPRK Aceh Tengah akan melaksanakan lanjutan pembahasan rancangan qanun pertanggungjawaban pelaksanaan APBK Aceh Tengah tahun 2014, yaitu dalam agenda mendengarkan laporan badan anggaran dan laporan semua komisi DPRK Aceh Tengah," kata Muchsin Hasan, Senin petang.

"Oleh karena kita dan seluruh masyarakat di Aceh Tengah dan Bener Meriah ditimpa musibah dengan berpulangnya ke rahmatullah bapak Mohd Ali Djadun tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB, dan dilaksanakan fardhu kifayahnya (shalat gaib) di Masjid Ruhama Aceh Tengah, untuk menghormati prosesi itu, sekitar pukul 16.00 WIB menunda rapat tersebut," lanjut dia.

Dia memperkirakan, rapat lanjutan akan digelar Selasa (2/8/2016) besok sekitar pukul 09.00 WIB. Sebab, jika rapat tidak terus dilanjutkan, maka kemungkinan banyak peserta yang tidak dapat hadir karena hampir seluruhnya berada di Masjid Agung Ruhama, yang menjadi tempat pelaksanaan shalat jenazah tokoh Muhammadiyah tersebut.

"Ini adalah bentuk daripada rasa simpatik dan rasa bela sungkawa lembaga DPRK Aceh Tengah, karena beliau juga adalah salah satu mantan ketua dewan di daerah ini, kita berharap masyarakat tetap tabah dan meneruskan hasil perjuangan almarhum," pungkas dia.

Ulama kharismatik

Tengku Mohd Ali Djadun dikenal ulama kharismatik. Dia lahir pada tahun 1927 di Kampung Teritit, Aceh Tengah (saat ini Kampung Teritit berada di Kabupaten Bener Meriah, sebelum mekar dari Kabupaten Aceh Tengah).

Dari sejumlah catatan yang dikumpulkan Kompas.com, salah satunya dari buku Sirah Tgk H Mohd Ali Djadun di Negeri Antara Aceh Tengah karya Drs Azharia, Tengku Ali Djadun pernah menyaksikan pidato Soekarno pada HUT RI ke-5 di Lapangan Merdeka, Jakarta. Dia datang ke Jakarta menumpang kapal Van Reebeak dari Belawan, Sumatera Utara, dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok.

Bagi masyarakat Aceh, khususnya di Dataran Tinggi Tanah Gayo meliputi Aceh, Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues, Tengku Mohd Ali Djadun dikenal sebagai sosok tegas dan pemberani, karena telah berkiprah pada zaman Orde Lama, Orde Baru hingga era Reformasi.

Catatan lain menyebutkan, tokoh yang mampu berbahasa Arab dan Inggris ini sempat bertatap muka langsung dengan salah seorang tokoh nasional yang akrab disapa Bung Tomo dalam sebuah pertemuan resmi tahun 1958. Saat itu Tengku Ali Djadun sempat berdialog langsung dengan Bung Tomo mengenai pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945.

Kiprah lain dari Tengku Ali Djadun yang sempat dijuluki dai seribu umat itu adalah menjadi guru di sejumlah sekolah dan aktif bersama ormas Muhammadiyah. Demikian pula saat ia menjadi ketua DPRD Tingkat II, dia masih mengajar.

Jabatan terakhir yang diemban adalah menjadi ketua Majelis Ulama (MUI) Aceh Tengah.

Jenazah Tengku Ali Djadun dishalatkan seusai shalat Ashar di Masjid Ruhama Takengon, Senin sore, baru kemudian dikebumikan di Kampung Teritit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com