Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Ayam di Bogor Mati Mendadak, Warga Khawatir

Kompas.com - 30/06/2016, 15:53 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Belasan ekor ayam milik sejumlah warga di Lingkungan Taman Sari, Ampenan, Kota Mataram, NTB, mati mendadak dalam waktu yang hampir bersamaan.

Rukmini, salah satu warga mengaku khawatir dengan kematian lima ekor ayam peliharaannya secara tiba-tiba. Padahal, sehari sebelumnya, ayam peliharaannya tampak sehat.

Selain milik Rukmini, 10 ekor ayam milik Suaeb juga bernasib sama. Khawatir terdapat dugaan virus flu burung, oleh warga bangkai ayam tersebut langsung dikuburkan.

"Takut virusnya menular ke kita," kata Rukmini, Kamis (30/6/2016).

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram drh Ana Mustiana mengatakan, setelah menerima laporan dari masyarakat, timnya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.

"Informasinya, 10 yang mati tapi yang kita temukan satu, yang lainnya sudah dikubur," kata dokter Ana.

Petugas langsung mengambil sampel darah bangkai ayam dan beberapa ayam peliharaan warga yang masih hidup untuk diperiksa di laboratorium.

"Karena ayam mati ini diagnosanya banyak sekali jadi kami tidak bisa mengatakan secara langsung sebelum ada hasil laboratorium," terang dokter Ana.

Dia mengatakan, sebelumnya, pihak Dinas Pertanian telah turun ke beberapa lokasi untuk melakukan vaksinasi unggas. Vaksinasi ini dilakukan di 16 titik seperti Cakaranegara, Sandubaya, Mataram dan Monjok Griya.

Vaksinasi ini dilakukan karena sebelumnya di lokasi tersebut pernah ada kejadian ayam mati mendadak. Selain itu, karena lalu lintas dan populasi unggas di daerah tersebut padat.

Dokter Ana menjelaskan, di wilayah NTB, terutama di Kota Mataram, kasus virus flu burung beberapa tahun terakhir semakin berkurang dan angka kejadiannya rendah. Jadi kecil kemungkinan bahwa kasus kali ini merupakan flu burung.

"Kita belum bisa mengatakan, sebelum hasil lab keluar," kata dokter Ana.

Terkait kejadian ini, ia mengimbau kepada warga untuk rajin membersihkan kandang dengan disinfektan. Kemudian jangan membeli ayam yang sakit. Jika membeli ayam yang baru di pasar, harus dipisah dengan ayam yang sudah lama dipelihara. Hal itu untuk menghindari penularan penyakit.

"Kalau ada ayam yang mati segera dikubur. Jangan dibuang ke tempat sampah atau ke sungai," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram H Mutawalli mengatakan, dilihat dari ciri-ciri dan gejala kematinnya lebih mengarah pada penyakit Newcastle Disease (ND) atau dikenal dengan penyakit tetelo.

"Mungkin ini penyebabnya setelah panas tiba-tiba hujan beberapa hari, nah itu yang menyebabkan dia mati mendadak," kata Mutawalli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com