Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

111 Jam Hilang di Laut Nias, Tiga Awal Kapal Asal Aceh Kembali dengan Selamat

Kompas.com - 29/06/2016, 05:18 WIB
Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Tiga anak buah kapal asal Singkil, Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, ditemukan selamat setelah dikabarkan hilang pada Kamis (23/6/2016).

Koordinator Pos SAR Nias Bobby Purba mengatakan bahwa ketiganya telah kembali dengan selamat pada Selasa (28/6/2018).

Ketiganya awak kapal tersebut bernama Rajikan (50), Wiro (18), dan Jiat (18). Mereka berangkat dari Singkil menuju Haloban pada Kamis pukul 21.00 WIB. Jarak antara Singkil dan Haloban hanya 32 mil laut.

"Mereka hanya membawa bekal satu hari," kata Bobby.

Keesokan harinya, kapal yang mereka gunakan mengalami kerusakan mesin setelah menempuh jarak 12 mil laut, yakni antara Singkil dan Palambak.

"Sempat mengganti mesin, namun mesin yang diganti tidak berisi oli," kata Bobby.

Pada saat bersamaan, cuaca buruk di lautan dan kapal mendapat angin utara sehingga mereka terbawa arus menuju selatan.

Salah seorang ABK menghubungi sanak saudara di Haloban dan mengatakan mereka terseret arus badai gelombang besar.

"Korban menghubungi Saudara Fambo untuk antar oli. Namun, badai menghambat laju kapal Saudara Fambo dan tiba di lokasi yang disepakati pada jam delapan malam, namun fambo tiba di lokasi tidak menemukan para korban," tutur Bobby.

Ketiganya terbawa arus menuju perairan Lahewa di Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Mereka mengharap ada nelayan yang melintas, tetapi tidak ada yang melaut karena cuaca buruk.

Pada Minggu sore, satu telepon seluler milik korban mendapat jaringan komunikasi dan ia menyampaikan pesan kepada saudara mereka di Pulau Nias bahwa mereka terseret arus dan tidak mengetahui lokasinya di mana.

Tim pencari terdiri dari Basarnas asal Aceh, Sibolga, Nias, TNI AL, Polairud, dan warga sempat menggunakan dua boat ditambah satu unit RIB 400 PK serta mendapat tambahan bantuan dari Pos SAR Sibolga dengan menurunkan satu KN SAR Nakula 230 dengan personel sebanyak 20 orang.

Mereka kesulitan menelusuri titik awal pencarian, mengingat informasi yang mereka terima dari keluarga korban masih berupa perkiraan.

Keluarga korban tak mengetahui pasti titik awal lokasi pencarian saat korban tersebut mengalami kerusakan mesin.

"Akibat kehabisan baterai handphone, komunikasi pun terputus, dan ketiganya terbawa arus kembali," kata Bobby.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com