Hirup Bau Menyengat, Puluhan Warga Gresik Masuk Rumah Sakit

GRESIK, KOMPAS.com – Puluhan warga Gresik, Jawa Timur Sabtu (25/6) mengalami sesak napas, mual, muntah-muntah dan batuk-batuk setelah pada pukul 17.30 mencium bau busuk yang diduga berasal dari sekitar pabrik PT Petrokimia Gresik dan PT Smelting.

Hingga pukul 22.45 WIB, sedikitnya tercatat 47 orang dibawa ke Rumah Sakit PT Petrokimia Gresik.

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto didampingi Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik Wahyudi dan pejabat PT Smelting turut memantau warga yang dirawat di rumah sakit.

Menurut Sambari jenis gas dan asalnya dari mana masih dalam penyelidikan bersama.

“Bau yang menyengat itu diperkirakan dari pipa sekitar komplek Pabrik PT Petrokimia Gresik dan PT Smelting,” ujarnya.

Sebagian warga sempat mendatangi Pos 1 PT Petrokimia Gresik di Jalan Gubernur Suryo, Roomo Manyar untuk memastikan sumber bau tidak sedap yang menyengat itu.

Puluhan polisi juga berjaga-jaga di akses masuk kompleks pabrik PT Petrokimia Gresik dan Jalan Kawasan Industri Gresik agar warga tak masuk ke area pabrik.

Sejumlah ambulans hingga pukul 22.00 terlihat beberapa kali membawa warga ke Rumah Sakit Petrokimia Gresik dan Klinik Satelit RS Petrokimia Gresik.

Menurut Nur Aziz (18) warga Roomo, dia mencium aroma tidak sedap saat berada di jalan. Sampai rumah, ia mengalami sesak napas dan seperti mau muntah.

Akhirnya dia dibawa ke Rumah Sakit Petrokimia Gresik dan diberi oksigen. “Tadi baunya mirip korek api,” ujar Aziz.

Sementara Musyarofah (54), juga harus dibawa ke instalasi gawat darurat karena mengalami sesak napas. Selain orang dewasa, keluhan sesak napas dan mual-mual dialami anak-anak seperti Nurul Aisah (8) dan Zainal Muttaqin (10).

Ia dirawat di IGD diampingi ibunya Farida. “Kejadian persis jelang buka puasa, lamanya sekitar setengah jam,” katanya.

Keluhan bau busuk bukan hanya dirasakan warga Roomo, tetapi juga sejumlah warga yang sedang dalam perjalanan di kompleks perumahan Gresik Kota Baru. Beberapa pengendara motor berhenti, batuk-batuk dan muntah-muntah.

Feni Hidayati, warga Suci, Kecamatan Manyar juga menyebut sejumlah warga juga batuk-batuk dan membuat sesak nafas. “Rasanya plekiken (susah nafas) dan mau muntah,” ujar Feni.