Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sulut Wacanakan Relokasi Korban Banjir dan Longsor di Sangihe

Kompas.com - 24/06/2016, 19:43 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan perlunya merelokasi korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Untuk mendukung rencana itu, perlu ada perumahan baru bagi korban karena untuk tinggal kembali di tempat semula berisiko terhadap keselamatan mereka.

(Baca Pasca-Longsor, Satu Desa di Sangihe Masih Terisolasi)

"Kalau bisa, masyarakat harus direlokasi di tempat yang lebih aman dari kondisi yang ada sekarang," ujar Olly saat berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jumat (24/6/2016).

Dalam kunjungannya, Olly mengunjungi tempat-tempat pengungsian warga dan lokasi-lokasi terjadinya bencana.

Pemerintah Provinsi Sulut juga membawa bantuan berupa bahan pokok dan uang tunai sebesar Rp 500 juta.

Uang tunai tersebut akan digunakan untuk keperluan mendesak, misalnya membeli obat-obatan maupun kekurangan bahan makanan selama bantuan lain belum ada.

"Uang tunai ini untuk persiapan kebutuhan mendesak, bukan sewa alat atau rehabilitasi rumah," kata Olly.

KOMPAS/JEAN RIZAL LAYUCK Longsor di Sangihe - Sekitar 50 rumah warga roboh dan timbunan tanah longsor menutup akses jalan di Kelurahan Kolongan Akembawi yang menghubungkan Tahuna Barat dengan Kota Tahuna, ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kamis (23/6/2016).
Harian Kompas melaporkan, kondisi lingkungan di Kecamatan Tahuna Barat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, porak poranda setelah banjir bandang dan tanah longsor, Selasa (21/6/2016). Sebanyak 50 rumah roboh serta 100 bangunan rumah dan tempat ibadah rusak berat dan ringan.

Pemantauan Kompas, Kamis (23/6) kemarin, jalur jalan beraspal beton dengan lebar 12 meter yang menghubungkan Tahuna Barat dan Kota Tahuna, ibu kota kabupaten terputus. Wilayah itu nyaris terisolasi akibat kondisi jalan sepanjang 30 meter terbelah, tepatnya di ujung jembatan di Kelurahan Kolongan Beha. Terlihat juga timbunan longsor tanah di beberapa ruas jalan.

Rumah warga yang roboh dan pohon tumbang tertimbun di jalan setelah terbawa air sungai yang turun dari perbukitan Kolongan. Timbunan tanah itu ada di lima titik sepanjang 20-50 meter. Upaya pembersihan saat ini masih sulit karena terkendala minimnya alat berat.

Warga yang akan melakukan perjalanan memilih melalui jalan pesisir pantai untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Terlihat Kamis petang ratusan warga berjalan di pantai mengangkut bantuan kebutuhan pokok dari pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com