Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Puskesmas di Jayapura Belum Punya Dokter Gigi

Kompas.com - 17/06/2016, 17:11 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Tiga puskesmas di wilayah Kota Jayapura, ibukota Provinsi Papua, belum memiliki dokter gigi. Ketiga puskesmas itu terletak di daerah Abe Pantai, Yoka, dan Skouw.

Padahal, Puskesmas Skouw adalah satu-satunya sarana pelayanan kesehatan bagi 370 kepala keluarga yang bermukim di empat kampung di Distrik Muara Tami yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG).

Fakta ini terungkap dari diskusi bersama antara komunitas jurnalis warga, Lembaga USAID Program Kinerja Papua dan Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Jumat (17/6/2016) sore.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ismail Mebri mengakui pihaknya masih kesulitan mendapatkan tenaga dokter gigi untuk bertugas di tiga puskesmas itu.

"Tahun ini kami berencana menyediakan tenaga dokter gigi yang dikontrak untuk memberikan pelayanan di puskesmas itu," kata Ismail.

Dia menuturkan, pihaknya juga masih mengontrak satu tenaga dokter umum untuk memberikan pelayanan di Puskesmas Skouw.

Deputi Manajer Program USAID Kinerja Papua Ana Manyakori berpendapat, dinas kesehatan harus mengusulkan ke Badan Kepegawaian Daerah Kota Jayapura terkait minimnya jumlah dokter di sejumlah wilayah.

"Dinas Kesehatan Kota Jayapura juga harus membuat pemetaan persebaran jumlah dokter di seluruh puskesmas. Dengan upaya itu, distribusi tenaga dokter ke seluruh puskesmas bisa seimbang," kata Ana.

Dia pun mengungkapkan, sebenarnya seluruh puskemas itu telah memiliki sarana untuk pelayanan kesehatan gigi yang lengkap. Sayangnya, alat itu belum digunakan karena tak ada tenaga dokter.

"Per hari rata-rata jumlah warga yang berobat di puskesmas bisa mencapai 20 hingga 30 orang. Warga yang bermukim di daerah perbatasan pasti terkendala tingginya biaya transportasi untuk berobat di puskesmas yang memiliki dokter gigi," tutur Ana.

Rosna Patipeme (58), salah seorang warga Skouw, mengatakan, biaya sewa ojek sepeda motor untuk sekali perjalanan ke puskesmas terdekat yang memiliki dokter gigi bisa mencapai Rp 30.000.

"Saya tidak mampu mengeluarkan uang sebanyak itu. Lebih baik saya menahan rasa sakit saja," tutur wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual pinang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com