Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kendal Pertanyakan Ganti Rugi Lahan untuk Jalan Tol Semarang-Batang

Kompas.com - 31/05/2016, 22:34 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Warga di 27 desa di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menuntut agar pemerintah memberi ganti rugi yang layak atas tanah mereka yang terkena proyek jalan tol Semarang-Batang.

Salah satu perwakilan warga, Ahmad Munawar, saat melakukan audensi dengan DPRD Kendal, Selasa (31/5/2016). Menurut Munawar, pihaknya telah melakukan survei di Kabupaten Batang dan di daerah itu ganti rugi tanah yang terkena proyek jalan tol cukup layak.

Karena itu, mereka meminta supaya harga tanahnya minimal seperti daerah yang bersebelahan dengan Kabupaten Kendal tersebut.

"Harga ganti rugi tanah milik warga yang terkena proyek jalan tol di Batang paling rendah Rp 300.000 (per meter persegi). Setidaknya, kami ingin seperti itu," kata Munawar.

Munawar juga meminta kepada Badan Pertanahan Nasional dan tim penafsir harga tanah untuk transparan dalam menentukan harga ganti rugi. Hingga saat ini warga belum tahu bagaimana cara menghitung ganti rugi itu.

Wakil Tim Advokasi Warga, Kartiko Nursapto, menegaskan bahwa yang dilakukan warga merupakan upaya menuntut keadilan terkait harga ganti rugi lahan untuk pembangunan jalan tol.

Kartiko menyebutkan, sejauh ini warga belum mengetahui secara pasti berapa harga ganti rugi lahan mereka. Ia mengingatkan agar jangan sampai warga ini menjadi korban karena harga yang ditawarkan pemerintah terlalu rendah.

"Untuk itu, kami terus berupaya supaya hak warga terpenuhi," kata Kartiko.

Kartiko menjelaskan, selama ini warga sudah meminta kepada pihak terkait, baik BPN Kabupaten Kendal, tim pembebasan tanah, maupun tim appraisal, supaya transparan dalam penentuan harga ganti rugi. Namun, permintaan itu tidak mendapat tanggapan yang baik.

(Baca Tanah Warga Kendal di 27 Desa Bakal Terkena Proyek Tol Semarang-Batang)

Terkait dengan hal itu, Ketua DPRD Kabupaten Kendal Prapto Utono menyampaikan bahwa selama ini pihaknya tidak pernah dilibatkan oleh tim pembebasan lahan maupun BPN dalam proses pembangunan jalan tol tersebut.

Tono berencana mempertemukan tim pembebasan lahan dengan warga untuk mencari solusi terbaik.

"Saya berharap pembangunan jalan tol Batang-Semarang dapat berjalan terus. Namun, jangan sampai merugikan warga, termasuk harga ganti rugi tanah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com