Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2016, 06:37 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Dugaan adanya pemerkosaan terhadap SR (12), siswi sekolah dasar di Kota Semarang, Jawa Tengah, langsung ditanggapi oleh pihak kepolisian.

Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Burhanudin mengaku akan mengejar sampai dapat para pelaku pemerkosaan tersebut. SR diduga diperkosa oleh 21 orang pria secara bergiliran. Pemerkosaan dilakukan di tiga tempat yang berbeda di wilayah Kecamatan Pedurungan.

“Kami akan kejar sampai titik penghabisan,” kata Burhanudin, di Semarang, Senin (30/5/2016).

Ia mengatakan secepatnya menindaklanjuti hal itu. “Itu atensi, dan pasti ditindaklanjuti. Saya belum bisa berkomentar banyak karena belum ada laporannya,” ujar dia.

Pelaporan ke pihak berwajib baru dilakukan orangtua SR pada hari ini. Kepala Unit Perlindungan Perempuan Anak Satreskrim Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Polisi Kumarsini mengatakan, pihak orangtua baru saja melaporkan. Atas hal itulah perkaranya masih sebatas penyelidikan untuk mengumpulkan laporan.

“Baru saja bapaknya melapor,” ujar Kumarsini.

Berdasarkan sejumlah informasi, SR diperkosa pada rentang bulan Mei 2016. Ada tiga lokasi berbeda yang dijadikan tempat pelampiasan nafsu para pelaku tersebut.

Pemerkosaan pertama kali diduga terjadi pada Sabtu, 7 Mei, lalu pukul 00.00 WIB di sebuah gubuk oleh tujuh orang. Hari Kamis 12 Mei, terjadi pemerkosaan ulang yang diduga dilakukan oleh 12 orang. Pemerkosaan ketiga pada Sabtu, 14 Mei, yang dilakukan dua orang.

(Baca: Seorang Siswi SD di Semarang Diperkosa oleh 21 Orang dalam Sepekan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com