Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya Desi dan Susi Pulang ke Habitat Aslinya di Hutan

Kompas.com - 23/05/2016, 09:10 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

KETAPANG, KOMPAS.com – Penantian Desi dan Susi bergelantungan di habitat asli mereka akhirnya terwujud. Dua individu orangutan (Pongo Pygmaeus) berjenis kelamin betina itu dilepasliarkan di hutan lindung Gunung Tarak, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Jumat (20/5/2016).

Kedua satwa primata itu dilepasliarkan setelah menjalani proses rehabilitasi lebih dari empat tahun di Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi yang dikelola Yayasan IAR Indonesia (YIARI) di Ketapang.

Kondisi itulah yang akhirnya membawa International Animal Rescue (IAR) bersama Seksi Konservasi Wilayah I (SKW I) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar dan Dinas Kehutanan memutuskan untuk melepasliarkan Desi dan Susi di Gunung Tarak.

Kawasan hutan lindung Gunung Tarak dipilih karena statusnya sebagai hutan lindung akan menjamin keselamatan mereka dari aktivitas manusia. Selain itu, hasil survei dari tim YIARI juga menyatakan bahwa keanekaragaman dan ketersediaan pohon pakan di Gunung Tarak cukup tinggi.

Sebelum dilepasliarkan, Desi dan Susi harus menjalani serangkaian proses, termasuk belajar di sekolah hutan. Selama menjalani proses rehabilitasi tersebut, Desi dan Susi belajar memanjat, mencari makan, membuat sarang, serta mempelajari berbagai kemampuan bertahan hidup lainnya.

Hidup memprihatinkan

Desi dan Susi merupakan orangutan yang sebelumnya dipelihara warga. Nasib kedua satwa ini saat diselamatkan sama-sama memprihatinkan.

Desi saat ini berusia sekitar 10 tahun. Awalnya, Desi dipelihara warga Pemangkat yang membelinya dari seseorang yang menemukannya di hutan yang sudah dibuka untuk perkebunan kelapa sawit. Saat itu, pada tahun 2010, Desi dibeli seharga Rp 50.000 dari orang yang menemukannya.

Kemudian, Desi akhirnya dievakuasi pada tahun 2012, dan menjalani serangkaian proses rehabilitasi di YIARI Ketapang.

Sedangkan nasib Susi sedikit lebih buruk daripada Desi. Meski sama-sama dipelihara warga, saat itu kondisi Susi sangat memprihatinkan.

Sebelum dievakuasi pada tahun 2011, Susi saat itu sudah bertahun-tahun menjadi peliharaan salah satu warga di Pontianak. Saat itu, Susi mengalami luka dan bernanah yang melingkar di lehernya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com