Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sekitar 1 Persen Perempuan Meminta Bagian dari Perbuatan Korupsi"

Kompas.com - 12/05/2016, 22:48 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Posisi perempuan dalam keluarga begitu penting dalam mewariskan nilai-nilai kejujuran dan antikorupsi. Peran ini harus makin diperkuat mengingat beberapa hasil studi menunjukkan bahwa perempuan belum maksimal menyebarluaskan nilai-nilai ini.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria Panjaitan mengatakan bahwa badan penelitian dan pengembangan dalam KPK pernah melakukan studi tentang pencegahan korupsi berbasis keluarga.

Penelitian itu dilakukan terhadap 201 keluarga responden, terdiri atas ayah, ibu, dan anak di Yogyakarta dan Solo pada 2012 hingga 2013. Hasil penelitian itu menunjukkan, baru empat persen ibu yang mengajarkan nilai kejujuran secara utuh kepada anggota keluarga, khususnya anak.

"Mengajar ini adalah menanamkan kejujuran ke anak dalam kehidupan sehari-hari. Ibu ini sebagai figur sentral nilai moral," kata Basaria saat membuka Pelatihan Fasilitator Gerakan: Saya, Perempuan Antikorupsi (SPAK) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (12/5/2016).

Hasil studi lain yang dilakukan United Nation Office on Drug and Crime (UNODC) dan KPK juga menunjukkan bahwa 39 persen perempuan justru diam meskipun berada dalam lingkungan yang terlibat korupsi. Kesimpulan lain menunjukkan bahwa 26 persen perempuan takut melaporkan tindak korupsi kepada penegak hukum.

"Penelitian yang berlangsung di Makassar dan Garut ini juga mengungkap, sekitar 1 persen perempuan meminta bagian dari perbuatan korupsi," kata Basaria.

KPK memanfaatkan hasil-hasil studi itu untuk terus melatih fasilitator gerakan SPAK demi menguatkan peran perempuan, terlebih bagi keluarga, untuk menularkan "virus" antikorupsi.

Semua berawal dari kelompok terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga. Ibu menjadi figur sentral dalam memberi dan menjaga nilai moral bagi semua anggota keluarga.

"Lima puluh persen penduduk Indonesia juga perempuan. Bila semua sudah tertular 'virus', maka apa yang akan terjadi dengan korupsi? Tidak ada atau setidaknya sangat sedikit terjadi," kata Basaria.

Gerakan melibatkan perempuan sebagai penjaga moral ini bergerak masif dan mendapat dukungan besar sejak digaungkan pada 22 April 2014.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com