Gadis Pembunuh Ayah Kandungnya Terbilang Siswa Santun di Sekolah

GORONTALO, KOMPAS.com – Ananda Fitria (17) bersama kekasihnya, Opin Heda (20), yang membunuh ayah kandung Ananda, Nasir Muhamad, di Gorontalo ternyata tidak memiliki catatan jelek di sekolahnya, SMK Negeri 1 Kota Gorontalo.

Di mata gurunya, Ananda adalah pelajar yang baik, santun dan tidak pernah berbuat yang buruk.

Patricia Tirtawati Panigoro, guru di sekolah tersebut, menjelaskan bahwa Ananda Fitria merupakan siswa pindahan dari sekolah di Jakarta pada bulan Februari 2015, kelas X semester genap.

Sementara pacarnya, Opin Heda juga tidak memiliki catatan buruk di sekolahnya.

“Keduanya merupakan siswa yang baik di sekolah. Mereka memang agak pendiam. Yang laki-laki malah jadi ketua kelas di kelasnya. Selama mereka sekolah tidak pernah ada catatan penting di wali kelas ataupun di guru BK,” kata Patricia, Senin (9/10/2016).

Patricia menilai, Opin Heda merupakan siswa yang rajin dan penurut. Diakuinya, Opin memang lebih dewasa dibandingkan teman sekelasnya, karena usianya sudah 20 tahun.

Mereka berdua sekelas di Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) kelas XI.

Terkait pembunuhan yang dilakukan keduanya terhadap ayah kandung Ananda Fitria, pihak sekolah tidak tahu-menahu.

“Mereka di sekolah itu biasa-biasa saja, istilahnya mereka ini tergolong anak baik. Kami saja sampai sekarang belum percaya. Kenapa bisa sampai sejauh itu,” jelas Patricia.

Pembunuhan yang dilakukan Ananda bersama Opin terhadap ayah kandungnya sendiri, Nasir Mahmud, pada Minggu (8/5/2016) dini hari tergolong sadis.

Menurut keterangan polisi, Ananda membekap wajah ayahnya dengan bantal sementara pacarnya, Opin menggorok leher korban.

Korban yang meronta-ronta sempat membuat pisau dapur yang dipegang Opin terpeleset dan mengiris tangan Ananda.

Kedua pelaku lalu berpura-pura mati di kamar yang penuh darah sebelum polisi menangkapnya.

Baca juga: Hubungan Tidak Disetujui, Seorang Gadis dan Pacarnya Bunuh Sang Ayah