Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Masyarakat Tidak Perlu Lagi Pergi Berobat ke Kuching”

Kompas.com - 04/05/2016, 16:47 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com – Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengatakan, ke depan masyarakat di Kalimantan Barat tidak perlu lagi pergi ke Kuching (Malaysia) untuk berobat. Hal ini disampaikan Oesman dalam kunjungan ke RS Sultan Syarif Mohamad Alkadrie atau yang biasa disebut Rumah Sakit Kota, Jalan Kom Yos Sudarso, Pontianak, Rabu (4/5/2016).

Oesman Sapta meninjau progres pembangunan rumah sakit yang memasuki tahap kedua tersebut. Menurut dia, rumah sakit tersebut, merupakan salah satu yang terbaik, bahkan lebih baik daripada tingkat propinsi.

"Saya melihat ini (masih) dalam proses penyelesaian, ini karya yang bagus, untuk seorang wali kota yang mengkhususkan pembangunan kesehatan yang lebih baik daripada tingkat propinsi. Jadi ini harus dijadikan ikon," kata Oesman.

Pembangunan fisik yang baik, sebut dia,  harus diimbangi dengan penyediaan dan peningkatan peralatan kesehatan yang memadai. Sehingga, dengan ketersediaan peralatan tersebut, masyarakat khususnya di Kalimantan Barat tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.

"Peralatan (juga) harus ditingkatkan, sehingga orang tidak perlu lagi pergi berobat ke Kuching, orang enggak perlu lagi chek up ke luar negeri," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur RS Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Yuliastuti Saripawan mengatakan, saat ini masih kekurangan peralatan yang memadai, di antaranya peralatan CT Scan, NICU, dan ICU. Namun, yang terpenting menurutnya adalah ketersediaan peralatan CT Scan yang canggih, yang diperlukan untuk melakukan diagnosa terhadap berbagai macam penyakit.

“Paling urgent peralatan CT Scan, untuk menunjang diagnosa. Sehingga, secara dini kita bisa mengetahui penyakitnya, dan chek up menjadi salah satu upaya untuk pencegahan penyakit,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, pembangunan fisik gedung secara keseluruhan menghabiskan anggaran biaya sebesar Rp 100 miliar. Nantinya, akan disediakan sebanyak 300 tempat tidur yang digunakan untuk merawat pasien.

"Setelah pembangunan tahap kedua (saat ini), akan dilengkapi dengan peralatan seperti CT Scan," kata Sutarmidji.

Selain pembangunan fisik dan kelengkapan peralatan kesehatan, keunikan rumah sakit ini adalah seluruhnya tanpa kelas. Bahkan, keunikan itu menempatkan rumah sakit tersebut masuk dalam Top 99 Inovasi rumah sakit se-Indonesia.

"Rumah sakit ini masuk Top 99 Inovasi, karena melayani tanpa diskriminasi dan tanpa kelas. Semua orang yang dirawat inap disini diperlakukan sama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com