Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pembebasan Sandera Abu Sayyaf, TNI Berpedoman pada Arahan Presiden

Kompas.com - 27/04/2016, 13:27 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat ini, pasukan TNI tidak akan masuk wilayah Filipina untuk operasi pembebasan ABK yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Pasukan TNI sejauh ini masih menahan diri karena menghormati undang-undang Filipina yang tidak membolehkan pasukan asing masuk dalam operasi militer dalam negeri mereka.

Mabes TNI tetap mendorong upaya diplomasi yang sedang dilakukan pemerintah serta menghimpun informasi intelijen.

“Pemerintah terus melakukan upaya. Mari kita tunggu saja,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, usai membuka acara Latsitarda Nusantara 2016 di Stadion Depati Amir Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (27/4/2016).

Menurut Gatot, TNI tetap berpedoman pada arahan presiden untuk tidak bernegosiasi soal pembayaran, namun tetap bersiap dengan operasi penyelamatan ABK yang disandera.

Saat ini ribuan pasukan TNI berada di daerah perbatasan Kalimantan - Filipina untuk penetrasi militer jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Sebagaimana diketahui, jumlah ABK yang disandera milisi Abu Sayyaf bertambah dari 10 orang menjadi 14 orang. ABK di sandera saat kapal mereka melintasi wilayah laut Filipina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com