Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Bikin "Septic Tank", Siswanto Temukan Puluhan Mortir, Granat dan Ranjau

Kompas.com - 08/04/2016, 05:51 WIB
Kontributor Surakarta, Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KLATEN, KOMPAS.com - Tidak ada firasat apapun saat Siswanto hendak membuat septic tank di belakang rumahnya.

Warga Dusun Kaligawe RT 2/ RW 6, Desa Sawahan, Juwiring, Klaten, justru menemukan puluhan mortir, peledak dan ranjau diduga peninggalan masa perang kemerdekaan. Namun Siswanto baru melaporkan penemuan tersebut ke Koramil setempat sehari kemudian.

Siswanto (30) menceritakan bahwa pada Rabu (6/4/2016) ia mulai menggali tanah untuk membuat septic tank di belakang rumahnya. Namun setelah beberapa saat menggali, Siswanto melihat sejumlah barang asing.

Siswanto pun kaget, lalu kembali mengubur galiannnya dengan tanah. Baru pada Kamis (7/4/2016) pagi, Siswanto melaporkan penemuannya tersebut ke Koramil Pedan. Saat itu Siswanto menginformasikan menemukan barang mirip mortir.

"Kemarin nemunya, dan tadi pagi melaporkan ke Koramil dan Babinsa. Tadi pagi menelepon saya untuk datang ke lokasi," kata Sukamto, kepala Dusun Kaligawe, Klaten, Kamis (7/4/2016).

Sukamto menambahkan, waktu itu Siswanto melihat granat 13 buah yang sudah berkarat dan dengan posisi berjajar. Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Kesatuan Brigadir Mobil Sub DEn 1 Detasemen C Pelopor Sukoharjo didatangkan untuk memindahkan granat tersebut.

Setelah tim Jibom datang ke lokasi, petugas melakukan penyisiran di sekitar lokasi. Alhasil, petugas penjinak bom menemukan 15 mortir, dua ranjau darat, satu proyektil roket dan delapan granat tajam atau nanas.

"Tadi laporan ada 13 mortir, namun setelah dilakukan penyisiran, kita temukan yang lain. Dan, hampir sebagian masih aktif dan berbahaya. Ini nanti akan kita bawa ke mako dan dimusnahkan," kata Ipda Maruto Jono, kepala Tim Penjinak Bom.

Maruto menambahkan, bahan peledak tersebut diduga peninggalan pejuang saat perang kemerdekaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com