Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perdamaian Tak Akan Pernah Hancur oleh Kekerasan dan Teror"

Kompas.com - 29/03/2016, 22:16 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sejumlah tokoh lintas agama, Selasa (29/3/2016) malam, menggelar aksi keprihatinan dan doa bersama bagi korban aksi teror bom di Lahore, Pakistan dan Brussels, Belgia.

Acara ini digelar di Aula Gereja Kristus Raja Ungaran, Jalan Diponegoro Nomor 101, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut melibatkan tokoh-tokoh yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Semarang, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang serta Badan Kerja Sama Antargereja Kabupaten Semarang.

"Kita semua sedih dan prihatin, kenapa masih ada orang yang tanpa akal sehat masih menggunakan aksi kekerasan dan teror. Perdamaian tak akan pernah hancur oleh kekerasan dan teror. Para pelaku aksi kekerasan dan teror tidak pernah mengalami kedamaian dengan aksinya," kata Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang Romo Aloys Budi Purnomo.

Budi menyatakan, apa pun motivasi kekerasan dan teror tidak bisa ditoleransi, apalagi banyak anak-anak dan perempuan menjadi korban.

Tindakan kekerasan dan teror yang terjadi di dua kota berbeda benua itu dianggap tidak lebih dari tindakan pengecut tanpa akal dan nurani.

"Kita berdoa bagi korban yang meninggal dunia semoga disambut kebahagiaan di surga, sementara korban terluka segera dipulihkan," kata Budi.

Ketua FKUB Kabupaten Semarang Sinwani menyatakan bahwa kekerasan dan teror atas nama agama tidak dibenarkan.

Seluruh komponen FKUB Kabupaten Semarang mengecam kekerasan di seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Sinwani berharap, seluruh warga Kabupaten Semarang ikut serta dalam keprihatinan dan menjaga kedamaian dan perdamaian di Bumi Serasi.

"Kami tidak menginginkan itu. Di agama Islam tidak ada ajaran untuk bom bunuh diri namun kasih sayang dan rahmatan lil’alamin. Jadi tidak ada perintah untuk melakukan teror di dunia ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com