Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marahi Ibu Kandungnya, Pria Ini Bingung Jaga Anaknya, lalu Merusak Rumah

Kompas.com - 18/03/2016, 23:05 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Anggiat Siahaan (29), warga Jalan Bandung, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, Pematangsiantar, diadukan ke polisi karena marah dan merusak rumah kontrakan yang ditinggali ibu kandungnya.

Emosi Anggiat memuncak gara-gara ibu kandungnya, Boru Silalahi (45), membawa ketiga anak Anggiat dari rumah tanpa sepengetahuannya.

Sang nenek sengaja membawa ketiga cucunya karena ingin menjaga dan mengasuh mereka di rumah kontrakannya, Jalan Tarutung, Pematangsiantar.

Begitu tahu anak-anaknya dibawa, Anggiat memaki ibunya sendiri. Ia juga merusak barang-barang milik ibunya di rumah kontrakan tersebut, Kamis (17/3/2016) malam.

Sang ibu ketakutan melihat putranya mengamuk. Ia pergi dari rumah kontrakan meninggalkan ketiga cucunya. Padahal rumah kontrakan baru dua minggu dia tempati.

Melihat ibunya tak kunjung kembali ke rumah kontrakan, Anggiat kebingungan karena tidak ada yang menjaga dan merawat anak-anaknya. Istrinya disebut sudah meninggalkan Anggiat.

Dalam kebingungan itu, Anggiat kembali berbuat onar di sekitar rumah kontrakan ibunya, Jumat (18/3/2016). Ia merusak beberapa bangunan dan melempari rumah di sekitarnya dengan menggunakan batu.

Hal itu membuat para penghuni kontrakan ketakutan. Pemilik rumah kontrakan, Jauman Sinaga (60), marah besar dengan perbuatan Anggiat. Ia kemudian membuat pengaduan ke Polres Pematangsiantar.

Saat petugas tiba di rumah kontrakan tersebut, Anggiat tak berkutik dan menyembah polisi agar tak membawanya ke kantor polisi. Dia mengiba, jika ia ditangkap, tidak ada yang mengurus ketiga anaknya.

"Minta maaflah, Komandan. Jangan aku dibawa dan kasihan ketiga anakku. Aku kesal sama mamak karena semalam ketiga anakku diambil diam-diam dari rumah," pinta Anggiat.

Pelaku menuturkan, beberapa hari lalu ia memberikan uang kepada ibunya untuk membayar kontrakan tiga bulan. Ia mengaku stres karena ibunya pergi setelah ia marah.

Jauman mengatakan, ibunya Anggiat baru dua minggu menempati kontrakan. Anggiat tidak tinggal di rumah kontrakan, tetapi malah membuat keributan sehingga membuat penghuni lain ketakutan.

"Tadi malam habis mamaknya dimaki-maki. Sudah begitu kamar kos-kosan warga dirusaki dan dilempari pakai batu. Kursi-kursi tempat nongkrong penghuni kos-kosan ikut dirusaknya," kata Jauman seraya meminta polisi menahan Anggiat.

Polisi tidak membawa Anggiat karena melihat ketiga anaknya yang masih kecil.

Agar warga tidak terus merasa terganggu, polisi meminta Anggiat pulang ke rumahnya. Anggiat akhirnya membawa ketiga anaknya pergi meninggalkan lokasi.

"Sudah kita suruh agar balik ke rumahnya saja daripada warga menjadi marah karena merasa terganggu. Kita pun kasihan melihat ketiga anaknya karena istri Anggiat sudah lama kabur dari rumah," kata Kepala Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadau Polres Pematangsiantar Iptu Robert Santoni Purba.

Polisi sudah menyarankan Anggiat agar menitipkan ketiga anaknya di panti asuhan sehingga ia tetap dapat bekerja. Namun, Anggiat menolak.

"Anggiat tadi pulang jalan kaki karena tidak mau kami antar ke rumahnya," kata Robert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com