Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerai dari Istri demi Mengejar Surga yang Dijanjikan ISIS

Kompas.com - 15/03/2016, 05:32 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Peristiwa penangkapan 14 WNI yang diduga anggota jaringan ISIS di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (13/3/2016) membuat heboh warga di Kalimantan Barat. Pasalnya, 5 dari 14 WNI itu berasal dari salah satu kota di Kalbar.

Pencegahan keberangkatan tersebut dilakukan tim dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Polda Metro Jaya, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), dan Badan Intelijen Keamanan Polri.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah satu warga mengungkapkan kisah tentang kerabatnya asal Kalbar yang ditangkap tersebut. Dia mengaku pernah mendengar perihal tentang keinginan kerabatnya itu berangkat ke Suriah bergabung dengan ISIS.

"Dia bercerai dari suaminya karena suaminya ngotot ngajak ke Suriah. Istrinya ndak mau diajak hijra ke Suriah dan berhenti jadi PNS," ujar warga yang enggan disebutkan namanya tersebut kepada Kompas.com, Senin (14/3/2016).

Warga tersebut tersebut menuturkan, pernikahan kerabatnya dengan mantan suaminya tersebut hanya berjalan tak sampai 2 tahun. Perubahan tersebut dirasakan sejak usia pernikahan memasuki bulan ke-5 dan 6. Akhirnya perceraian menjadi jalan satu-satunya, karena sudah tidak ada ketidaksamaan jalan hidup.

Perceraian tersebut pun diketahui oleh kedua belah pihak keluarga. Sejak bulan Maret tahun 2015, keduanya resmi bercerai.

"Sampai diadakan rapat keluarga, dan semua mendukung perceraian itu. Tapi dia masih kuat untuk berangkat ke sana (Suriah)," ungkapnya.

Dari penuturan warga tersebut, kerabatnya itu cukup dekat dengan salah satu terduga teroris yang turut ditangkap, berinisial R, yang dicurigai sebagai orang yang mengajak kerabatnya tersebut bergabung dengan kelompok ISIS.

"Katanya kalau mati, surga di depan mata. Dia bilang sudah dibaiat untuk menjadi khilafah Abu Bakar Al Baghdadi (pemimpin ISIS)," katanya.

Namun, pihak keluarga hingga saat ini masih enggan berkomentar lebih jauh terkait keterlibatan salah satu kerabat yang ditangkap tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com