Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 5 Tahun, Pria Ini Cabuli 12 Anak Laki-laki

Kompas.com - 02/03/2016, 17:39 WIB
Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com – MD, seorang duda beranak dua yang mencabuli anak-anak di kawasan Kutabaro, Kabupaten Aceh Besar, mengaku tertarik kepada anak laki-laki yang berkulit bersih.

Di hadapan penyidik Kepolisian Daerah Aceh, MD mengaku setiap ia melihat anak laki-laki dengan kulit bersih ia selalu ingin melakukan aktivitas seksual.

“Saya nggak tahu kenapa, suka aja, dan kemudian saya ajak mereka dengan janji akan memberikan hadiah berupa mainan dan uang, lalu mereka mau menuruti keinginan saya,” aku MD saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Aceh, Rabu (2/3/2016).

MD sendiri mengaku sudah bercerai dari istrinya sejak tahun 2011 lalu. Mulai saat itu, ia selalu melampiaskan hasrat seksualnya kepada anak laki-laki.

“Tapi saya nggak mau kalau anak laki-lakinya jorok, saya suka yang bersih,” ujarnya.

Dengan memberi hadiah uang dan sejumlah mainan, MD melakukan aksi bejatnya terhadap anak-anak tesebut. Laki-laki yang sehari-harinya bekerja sebagai petani serabutan ini mengaku sering melakukan perbuatan asusila itu di gubuk miliknya yang berada tak jauh dari rumah kediaman orangtuanya.

“Orangtua saya tidak curiga, dan anak-anak saya tinggal bersama orangtua saya, selain di gubuk itu, saya juga melakukannya di sekolah tempat anak-anak itu atau digubuk di tengah sawah tempat saya bekerja,” papar MD.

Bahkan, sebut MD, ia juga sering melakukan aksi bejat ini di hadapan dua anak dengan bergiliran. Akhirnya, kebiasaan MD terbongkar saat seorang anak korban MD, berinisal D, berang karena dituduh mencuri seekor itik. Sang korban pun mengadukan perbuatan yang dilakukan MD selama ini kepada orangtuanya.

MD nyaris diamuk massa akibat perbuatannya. Untungnya, MD cepat diamankan oleh pihak kepolisian sektor setempat dan kemudian diamankan di Mapolda Aceh.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Aceh, Kombes Pol Nurfallah mengatakan, aksi cabul MD ini sudah berlangsung dari kurun waktu 2011 hingga 2015.

“Ada 12 korban yang sudah mengadukan hal ini ke polisi, bisa jadi jumlah korbannya lebih dari itu, kini kepolisian masih menelusuri dengan mengolah tempat kejadian perkara dan diperkirakan masih ada korban lainnya,” jelas Nurfallah, Rabu (2/3/2016).

Sementara itu, psikiater pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Aceh, Endang, mengatakan, anak-anak yang menjadi korban pencabulan MD tersebut dipastikan akan mendapat terapi psikologis oleh psikolog yang bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Aceh.

“Walau mereka tak terlihat trauma tapi mereka pasti menyimpan memori tentang itu, dikhawatirkan jika tidak ditangani dengan baik, ini bisa menjadikan mereka menjadi pelaku di masa yang akan datang,” ujar Endang.

BP3A Aceh sendiri mencatat 92 kasus pelecehan seksual terhadap anak terjadi di Aceh sepanjang tahun 2015, dua di antaranya adalah kasus sodomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com