Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Korupsi Bupati, Kantor Kejati Dilempari Telur Busuk

Kompas.com - 01/02/2016, 14:14 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa asal Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku yang tergabung dalam Koalisi Suara Keadilan Saka Mese Nusa di Kantor Kejaksaan Tinggi Maluku berakhir ricuh, Senin (1/2/2016).

Kericuhan terjadi setelah keinginan mahasiswa untuk menemui Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku untuk menyampaikan aspirasinya tidak digubris.

Akibatnya, aksi saling dorong antar mahasiswa dan polisi pun tidak dapat dihindari. Karena tidak diizinkan menemui Kajati Maluku, para mahasiswa ini langsung melempari Kantor Kejati Maluku dengan telur busuk.

Dalam aksi itu, para mahasiswa membawa sejumlah spanduk dan pamflet berisi kecaman terhadap Bupati SBB yang dinilai kebal hukum.

Dalam orasinya para mahasiswa mendesak agar Kejati Maluku tidak mentutup-tutupi sejumlah kasus korupsi yang diduga dilakukan penguasa di Kabupaten SBB itu.

Mereka meminta agar kejaksaan dapat konsisten dalam mengawal setiap kasus korupsi di SBB yang telah dilaporkan ke kejaksaan.

“Seperti dana Bansos tahun 2011 dan 2013 senilai Rp 11,6 miliar, itu telah disalahgunakan sayangnya tidak diproses secara transparan oleh Kejati Maluku," teriak Farhan Suneth salah satu orator di depan Kantor Kejati Maluku.

"Juga penyalahgunaan dana ADD, semua anggaran ini diduga mengalir ke Bupati jadi kami minta kejaksaan jangan tutupi kasus-kasus ini,” seru Farhan.

Selain itu, para pendemo juga mendesak Kejati Maluku untuk mengusut dana biaya tidak terduga (BTT) di Pemda SBB serta anggaran pembangunan gapura SBB senilai Rp 5,6 miliar yang telah dilaporkan ke kejaksaan.

Pembangunan gapura itu dinilai hanya menghambur-hamburkan uang daerah dan diduga telah terjadi mark up anggaran.

“Kami minta kepada Kejati Maluku segera memeriksa Bupati Jacobus Putileihalatn dan segera menetapkannya sebagai tersangka,” kata mahasiswa lainnya.

Dalam aksi itu para mahasiswa juga menuntut agar Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga, SBB yang juga adik kandung Bupati SBB, Nane Puttileihalat segera ditangkap terkait kasus dugaan korupsi di dinas yang dipimpinnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com