Namun, kepastiannya baru bisa diketahui setelah TPPAS beroperasi. Pasalnya, TPPAS itu diprioritaskan untuk sampah dari Depok, Bekasi, dan Bogor.
"Kalau memungkinkan, kalau kapasitas Depok, Bekasi, Bogor, masih oke, boleh DKI (Jakarta). Kalau belum cukup, ya enggak usah dulu. Jangankan untuk orang, kita aja belum cukup," ujar pria yang disapa Aher itu di Gedung Sate Bandung, Senin (25/1/2016).
Aher mengungkapkan, saat ini, TPPAS Bogor tengah masuk tahap akhir tender. Dari 17 pendaftar, tersisa dua peserta yang nantinya akan dipilih satu untuk menjadi pemenang.
Aher mengungkapkan, pemilihan investor ini akan tuntas bulan ini sehingga bisa diketahui pemenangnya. Dia berharap, pihak-pihak yang tidak puas atas hasil tender bisa menerima dengan besar hati. Pasalnya, proses pemilihan tersebut dilakukan sebaik mungkin tanpa kecurangan sedikit pun.
"Dua-duanya sama, punya hak untuk masuk dipilih. Persoalannya, harus ada jaminan ketika yang satu dimenangkan, yang sudah kalah enggak 'ngagorowok teu paruguh'," katanya.
Pemprov Jabar, sambung dia, sudah sangat transparan dalam melakukan tender investor TPPAS Nambo ini.
"Kita ingin polanya diketahui semua, baik eksekutif ekesekutor, maupun penegak hukum seperti polisi, kejaksaan. Semuanya harus melihat ini sebagai sebuah kepentingan, jadi terlindungi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.