Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pembangkit Listrik yang Didatangkan Jokowi Belum Beroperasi, PLN Minta Maaf

Kompas.com - 07/01/2016, 10:13 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Kapal Pembangkit Listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Zeynep Sultan yang didatangkan Jokowi dari Turki sudah berada di Sulawesi Utara sejak 23 Desember 2015.

Namun hingga kini, pasokan listrik di wilayah kerja PLN Sulawesi Utara Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) masih saja mengalami defisit.

Gubernur Sulut, Soni Sumarsono telah berjanji, listrik sudah tidak akan padam lagi sebelum Natal. Nyatanya, pelanggan PLN khususnya di Sulawesi Utara merasa kesal karena pemadaman listrik terus saja terjadi.

Menanggapi hal itu, PLN Suluttenggo menjelaskan bahwa kapal pembangkit itu masih belum dapat menghasilkan listrik untuk mensuplai kebutuhan listrik pada sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo seperti yang diharapkan.

Mr. Osman, perwakilan dari Karpower Indonesia, selaku pengelola kapal pembangkit listrik menyebutkan bahwa mulai tanggal 16 Januari 2016 satu per satu unit pembangkit yang ada akan mulai memproduksi listrik secara bertahap.

Suplai itu kemudian akan disalurkan ke jaringan transmisi 150 kiloVolt interkoneksi Sulawesi Utara & Gorontalo. Diperkirakan, pada tanggal 23 Januari 2016, seluruh mesin yang ada telah mampu menghasilkan listrik.

“Setelah kapal kami berada di posisi yang stabil pada tempatnya, kemudian proses penarikan kabel dari sisi kapal menuju gantry di sisi darat, serta proses penyesuaian proteksi di sisi transmisi, maka kami menjadwalkan mulai 16 Januari, secara bertahap, satu per satu mesin kami akan mulai memproduksi listrik dan tanggal 23 Januari 2016 seluruh mesin yang ada semuanya telah beroperasi,” ungkap Mr. Osman di Amurang, Kamis (7/1/2016).

Dalam technical meeting dengan pihak PLN yang dihadiri oleh General Manager PLN Suluttenggo Baringin Nababan dan diikuti oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri, terungkap bahwa kapal berkapasitas 120 MegaWatt itu belum beroperasi karena belum selesai uji proteksi.

Kapal MVPP Seynep Sultan ini dapat menggunakan dua bahan bakar atau dual fuel engine yaitu fuel jenis heavy fuel oil (HFO) dan gas sebagai sumber energinya.

“PLN Suluttenggo menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan dan masyarakat yang ada di Sulawesi Utara dan Gorontalo atas kondisi defisit daya sebesar 50 MW yang masih harus kita hadapi," ujar Nababan,

Dia juga berharap, semua usaha dan kerja yang dilakukan, disertai dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk masyarakat, kendala-kendala yang ada dapat dilalui dan kedua pembangkit listrik, yaitu MVPP Zeynep Sultan dan PLTG Gorontalo dapat beroperasi dengan segera, sesuai harapan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com