Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Berulang, Lintas Pidie-Meulaboh Putus

Kompas.com - 11/12/2015, 20:54 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Banjir kembali menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Pidie, Aceh. Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Tangse.

Sepanjang 20 meter jalan lintas nasional yang menghubungkan Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Barat putus total akibat terjangan air.

Selain itu dua rumah di Desa Blang Dhot, Kecamatan Tangse hanyut terbawa air dan lima rumah lainnya rusak berat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Apriadi mengatakan, banjir luapan terjadi sejak sore kemarin hingga tadi malam. Hal itu terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan lembah pegunungan itu.

"Banjir paling parah terjadi di dua desa yaitu Blang Bungong dan Blang Dhot. Sedangkan desa-desa lainnya hanya terkena imbas dari banjir," ujar Apriadi, Jumat (11/12/2015).

Sedikitnya dua rumah hanyut dan dua lainnya rusak berat akibat diterjang banjir di Blang Bungong. Sedangkan tiga rumah di Gampong Blang Dhot juga rusak parah dalam bencana tahunan itu.

Sejumlah rumah lainnya di kedua desa itu terendam, sementara ratusan warga yang kehilangan tempat tinggal kini mengungsi sementara di Meunasah Blang Dhot.

"Kami sudah buat dapur umum di sana. Kebutuhan logistik juga terus kita pasok," ujar dia.

Selain itu, banjir juga menyebabkan ruas Jalan Nasional Beureunun-Geumpang yang menghubungkan pantai utara dengan pantai barat-selatan Aceh, putus.

"Ruas jalan di antara Blang Dhot dan Blang Bungong putus sekitar 20 meter. Jalur itu sekarang lumpuh total," sebut Apriadi.

BPBD Pidie, kata dia, sudah melaporkan kondisi itu ke Satker Pelaksanaan Jalan Nasional, sebagai pihak bertanggung jawab terhadap jalan itu.

"Tim Satker sudah turun tadi," kata Apriadi.

Penanganan jalan, sebut Apriadi, kini terkendala ketiadaan alat berat. Selain itu guyuran hujan yang kembali berulang membuat jalur jalan susah diperbaiki karena aliran air yang deras.

“Tim sudah melihat alternatif lain yakni mengalihkan jalur jalan ke arah samping, namun terkendala dengan adanya rumah warga, yang jika jalur diambil akan mengenai rumah dan rumah tersebut harus direlokasi," kata dia.

"Masih dicari kesepakatan bagaimana upaya membuat jalur alternatif dan merelokasi rumah warga tersebut,” ungkap Apriadi lagi.

Saat ini, selain itu, sebut Apriadi pihak BPBD Kabupaten Pidie juga sangat terkendala dengan keberadaan alat berat.

“Kami hanya punya dua alat berat saja milik dinas terkait, sementara daerah terdampak banjir ada 19 kecamatan, jadi alat beratnya harus dipakai bergilir," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com