Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Seks Komersial di Kebun Sawit, Bikin HIV/AIDS di Riau Melejit

Kompas.com - 11/11/2015, 09:59 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Penyakit HIV/AIDS tidak mengenal strata sosial. Golongan sosial kelas tinggi sampai pekerja kuli kasar dapat terkena penyakit mematikan itu.

Namun, justru di kalangan warga kelas bawah, penyakit yang terutama ditularkan lewat hubungan seksual ini, dapat dengan mudah berkembang tanpa pengawasan dari pihak berwenang.

“Kami pernah melakukan monitoring dan evaluasi sekaligus sosialisasi di wilayah Kabupaten Rokan Hulu. Lokasinya saya tidak ingat persis, namun berada di tengah-tengah rimbunan pohon kelapa sawit," kata Mareno, Koordinator DKAP Riau, Selasa (10/11/2015) kemarin.

DKAP adalah organisasi pemerhati HIV/AIDS yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia Riau.

"Di tempat itu ada sebuah pondok yang berfungsi sebagai kafe, menjual bir dan minuman keras murah. Pemilik cafe memutar musik dengan pengeras suara dan menyediakan wanita penghibur dengan bayaran murah pula," ungkap Moreno.

Menurut Moreno, pelanggan di tempat itu kebanyakan pekerja di perkebunan dan warga sekitar. "Di sana kami menemukan kasus HIV dan AIDS,” ujar Mareno.

Meski belum ada penelitian ilmiah, Mareno sangat yakin, perkembangan lahan kelapa sawit yang memenuhi seluruh pelosok Riau, ikut berkontribusi atas menyebarkan virus HIV/AIDS di sana.

Di berbagai perkebunan sawit yang jauh dari domisili penduduk, di negeri Melayu itu, selalu saja ada lokasi prostitusi kecil-kecilan yang memiliki pelanggan tetap dari golongan kelas bawah.

(Baca: Jumlah Penderita HIV dari Kalangan Homoseksual di Riau Meningkat)

Sehingga, tidak mengherankan jika data Dinas Kesehatan Riau mengungkapkan tidak satupun daerah di Riau, bebas dari penularan penyakit HIV dan AIDS.

Rokan Hulu yang memiliki kafe prostitusi di tengah kebun sawit sejak 1997 sampai Agustus 2015, memiliki 42 orang yang terkena penyakit AIDS. Delapan di antaranya ditemukan pada tahun 2015 ini.

Kisah Rozita, pegawai Dinas Kesehatan Riau yang kerap melakukan penyuluhan kesehatan di berbagai lokalisasi di daerah itu pun cukup menarik perhatian.

Dia menemukan adanya pertukaran pekerja seks dari satu tempat ke tempat lain di wilayah Provinsi Riau.

“Satu kali saya pergi ke lokalisasi di Tembilahan, Indragiri Hilir. Kami memberikan penyuluhan kepada pekerja seks di sana," ujar Rozita.

"Beberapa bulan kemudian, saya melakukan penyuluhan di lokalisasi Kabupaten Rokan Hilir, ternyata di situ saya bertemu dengan pekerja seks asal Tembilahan. Rupanya sesama germo memiliki kaitan," sambung Rozita.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com