Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan Menteri Perindustrian Terlambat, Keberangkatan Kapal Tertunda

Kompas.com - 06/11/2015, 18:45 WIB
Ahmad Arif

Penulis

ROTE, KOMPAS.com — Ratusan penumpang Kapal Cepat ML Express Bahari rute Pulau Rote-Kupang terlunta-lunta, Jumat (6/11/2015).

Penyebabnya, kapal yang seharusnya berangkat pada pukul 11.00 Wita ditunda tanpa kejelasan gara-gara rombongan Menteri Perindustrian terlambat datang.

Chelzie Darussalam, calon penumpang Kapal Cepat ML Express Bahari, mengeluhkan penundaan keberangkatan yang tiba-tiba itu.

Dia telanjur naik ke kapal dalam kondisi mati mesin sehingga suhu di dalam kapal menjadi sangat panas.

"Ini kan angkutan publik, kenapa diperlakukan seperti milik pribadi pejabatnya?" keluh dia.

Sebagian penumpang lainnya hanya bisa pasrah menunggu dalam cuaca terik di selasar dermaga. Hingga pukul 12.30 Wita, tanda-tanda keberangkatan kapal tersebut belum terlihat.

Isac, anak buah kapal cepat ML Express Bahari, mengaku belum mengetahui kapan kapal akan diberangkatkan.

"Masih menunggu kedatangan rombongan Pak Menteri Perindustrian. Dia masih ada acara membuka festival di Namberela," kata dia.

Setelah terlambat dua jam dari jadwal keberangkatan, sekitar pukul 13.06 Wita, rombongan Menteri Perindustrian Saleh Husin masuk ke kapal.

Rombongan menteri masuk tanpa meminta maaf kepada ratusan penumpang yang menunggu lebih dari dua jam itu.

Salah seorang penumpang yang tak mau disebut namanya menggerutu, "Ini pejabat yang membuat kita terlambat dua jam lebih. Sebagai sesama orang Rote, saya malu."

Sistem transportasi buruk

Ahli genetika dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Herawati Sudoyo, yang turut menjadi korban penundaan itu, mengatakan, "Situasi angkutan di Indonesia Timur memang memprihatinkan karena buruknya pelayanan dan sistem transportasi."

Menurut Hera, pekan lalu, seharusnya dia melakukan penelitian genetika di Pulau Kisar, Maluku Barat Daya.

Rencana itu batal karena pesawat rute Kupang-Kisar tiba-tiba tidak lagi melayani penerbangan. Demikian halnya dengan transportasi laut yang dikurangi jadwalnya dengan alasan biaya operasional.

Agung Setyahadi, penumpang lainnya, memiliki pengalaman buruk juga terkait pelayanan transportasi di Indonesia Timur.

Janji Presiden Joko Widodo untuk membenahi transportasi laut belum terlihat nyata.

"Aku pernah naik kapal cepat dari Pulau Buru ke Ambon ditunda sehari karena ada rombongan pejabat yang jadwal berangkatnya esok hari," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com