Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Ekstrem, Gubernur Jatim Larang Siapa Pun Mendaki Gunung dan Masuk Hutan

Kompas.com - 02/11/2015, 20:36 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta para kepala daerah pemilik kawasan gunung untuk meningkatkan koordinasi dengan polisi hutan di daerahnya.

Soekarwo meminta, siapa pun dilarang mendaki gunung dan masuk hutan, menyusul meningkatnya suhu panas akhir-akhir ini. 

"Kepala daerah harus berkoordinasi dengan polisi, membuat larangan atau tidak mengizinkan bagi siapa saja masuk hutan atau mendaki gunung dengan alasan apa pun karena saat ini panasnya sangat ekstrem," kata Soekarwo seusai melantik penjabat Bupati Malang, Sidoarjo, dan Sumenep, Senin (2/11/2015).

Suhu udara yang sangat panas dan angin yang kencang, menurut Soekarwo, akan menimbulkan titik api yang tidak diduga. 

"Menurut laporan polisi, titik api juga timbul karena perilaku manusia, seperti lupa mematikan api unggun, serta ulah pencari burung dengan membakar pohon atau tanaman," tambah dia.

Soekarwo menambahkan, pesan itu juga ditegaskan bagi 16 penjabat bupati dan wali kota dari kalangan pejabat Pemprov Jatim yang dilantik menggantikan 16 kepala daerah yang masa jabatannya habis pada tahun ini. 

Akibat kebakaran hutan, setidaknya 12 warga Jawa Timur meninggal dunia. Delapan di antaranya karena kebakaran hutan di Gunung Lawu, sedangkan empat orang lagi tewas karena kebakaran hutan di Ponorogo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com