Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabuli Bocah Berusia 4 Tahun, Buruh Bangunan Ini Ditangkap Polisi

Kompas.com - 13/10/2015, 21:23 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Amehut Ndoen (37), seorang buruh bangunan asal Kelurahan Tuak Daun Merah, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, NTT, dilaporkan ke Polres Kupang Kota, karena dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap CT, bocah berusia 4 tahun.

Ibu Kandung CT, Ance Kase (32), kepada sejumlah wartawan di Mapolres Kupang Kota, Selasa (23/10/2015) mengatakan, Amehut mencabuli putri kecilnya itu berulang kali hingga anak itu mengeluhkan rasa sakit di bagian vitalnya. 

“Kejadiannya yakni pada Minggu (11/10/2015) sore, sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu anak saya tengah asyik bermain bersama teman-temannya di rumah, kemudian berlari sendiri ke arah belakang. Bersamaan dengan itu, tiba-tiba dia (pelaku) yang tinggal di rumah sebelah lantas memanggil anak saya. Namanya juga anak kecil, waktu dipanggil anak saya ikut saja, sehingga pelaku lalu mengangkat anak saya untuk menyeberang pagar pembatas rumah setinggi satu meter lebih,” kata Ance.

Pelaku lanjut Ance, lalu mengajak putrinya masuk ke dalam kamar dan mulai melucuti pakaian putrinya satu persatu. Pelaku mulai beraksi hingga kemaluan CT berdarah yang membuat bocah itu berteriak kesakitan

"Karena takut ketahuan, pelaku lalu bergerak cepat mengenakan kembali pakaian anak saya dan membersihkan darah dengan menggunakan jaket pelaku dan mengantar kembali ke rumah kami melalui pintu belakang,” tambah Ance.

Ance mengaku, ketika putrinya diantar pelaku pulang, dirinya sedang berada di dalam rumah, sedangkan suaminya tengah berada di kampungnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sehingga tidak ada seorang pun yang melihat kejadian itu.

Setelah kejadian itu, CT lalu masuk ke dalam kamar tidur dan enggan keluar rumah karena ketakutan. Malam harinya, sekitar pukul 23.00 Wita, CT tak bisa tidur karena merasa kesakitan di kemaluannya.

“Awalnya saya tanya CT, kenapa kemaluannya sakit, dia lalu jawab bahwa tadi sore saat sedang bermain dia terjatuh. Saya pun belum curiga kalau anak saya dicabuli. Namun dari kemarin malam, sampai tadi malam, anak saya ini tidak tidur karena mengeluh kemaluannya sakit dan mengalami pembengkakan," ujar Ance.

"Karena curiga, saya bersama bapaknya tadi pagi sekitar pukul 10.00 Wita terus paksa dia dan saya menangis serta terus desak dia untuk berkata jujur. Anak saya lalu menceritakan semua kejadian dari awal hingga akhir," ungkap Ance.

Karena anaknya diperlakukan tak senonoh, Ance bersama sang suami Imanuel Tampani (38) langsung melapor ke Polres Kupang Kota. Ance berharap pelaku dihukum berat, karena selain anaknya sampai saat ini mengalami trauma berat, CT juga adalah putri semata wayang pasangan ini.

”Anak saya ada tiga orang dan CT adalah anak kedua dan merupakan putri satu-satunya,”kata Ance sedih.

Kapolres Kupang Kota, AKBP Budi Darmawan yang dihubungi Kompas.com mengatakan, belum bisa memberikan keterangan lebih jauh, karena saat ini pelaku masih diperiksa secara intensif oleh penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak. “Anggota masih memeriksa pelaku Amehut Ndun serta mengambil keterangan dari sejumlah saksi. Korban CT, tadi sudah divisum dan dari hasil visum terdapat luka lecet di kemaluannya," ujar Kapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com