Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2015, 21:36 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

KUTAI KARTANEGARA, KOMPAS.com - Polres Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur berhasil menemukan potongan daging beruang madu yang dibunuh tiga pemuda asal Tabang, Kutai Kartanegara.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lainnya, seperti kulit dan tulang beruang madu, parang, dan dua unit telepon genggam milik tersangka. Kasat Reskrim Polres Kutai Kartanegara, AKP Yuliansyah, Senin (28/9/2015), mengatakan, semua barang bukti itu ditemukan setelah melakukan penyelidikan di Kecamatan Tabang.

Tak jauh dari lokasi penemuan barang bukti, polisi menemukan rumah salah satu tersangka yang bernama Ronald. Dari rumah tersebut, polisi mendapati masakan rica-rica daging beruang masih berada di dalam kuali di atas kompor.

“Kami berhasil menemukan bukti itu persis di lokasi kejadian, tepatnya di pinggir sungai di Kecamatan Tabang. Ada potongan daging beruang yang masih menempel pada tulang. Sedangkan di rumah Ronald, kami temukan daging rica-rica beruang yang dimasak di wajan, sesuai dengan pernyataan ke tiga pelaku. Sebelumnya lokasi itu sudah mereka abadikan dengan foto dan diunggah ke (akun) Facebook milik salah satu tersangka,” kata Yuliansyah.

Ketiga tersangka, lanjut Yuliansyah, menyebutkan beruang tersebut merupakan bangkai yang terkena jeratan bersamaan dengan babi hutan. Meski demikian, ketiganya mengaku bukanlah orang yang memasang jerat tersebut.

“Dari tempat lokasi penjeratan ada babi yang juga terjerat bersamaan dengan beruang madu yang sudah mati, bisa kita lihat di foto di Facebook salah satu tersangka, di tangan kanannya ada tali yg mengikat,” tambah Yuliansyah.

Sebelumnya, Polres Kukar menangkap tiga orang pemuda, yakni Ronald, Markus dan Martinus di Kecamatan Tabang. Ketiganya ditangkap, setelah beredarnya poto ketiga tersangka tengah menguliti beruang madu di tepi sungai yang diunggah ke Facebook.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com