Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPIK Kalteng: Pemda Tak Maksimal Bantu Warga untuk Padamkan Kebakaran Hutan

Kompas.com - 21/09/2015, 18:18 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com – Masyarakat lokal Kalimantan Tengah berharap mendapat dukungan pemerintah daerah dalam upaya memadamkan kebakaran hutan maupun lahan.

Koordinator Jaringan Pemantau Independen Kehutanan (JPIK) Kalimantan Tengah, Wancino, mengatakan warga setempatlah yang sejatinya yang paling memahami kondisi lapangan terutama titik-titik kebakaran hutan dan lahan.

Namun, tanpa dukungan pemerintah, warga tidak berani gegabah masuk ke lokasi kebakaran. Pasalnya, lokasi kebakaran biasanya berada di sekitar wilayah izin konsesi perusahaan, dikuasai sekelompok masyarakat ataupun penguasa.

“Itulah makanya kami menganggap pemerintah tidak maksimal dalam menangani kebakaran. Warga desa hingga di RT tahu sebenarnya tentang titik-titik kebakaran. Warga sebenarnya siap bantu, semacam polisi sosial,” kata Wancino.

“Tapi kalau tidak ada perintah dari pemerintah di atasnya, bagaimana mungkin berani bergerak. Anggaran ada di desa (mengatasi kebakaran). Tapi harus ada dukungan pemerintah untuk bergerak,” kata Wancino.

Kebakaran hutan dan lahan tahunan tidak pernah usai di Kalteng. Menurut Wancino, kebanyakan berawal dari kebijakan alih fungsi (konversi) hutan menjadi perkebunan sawit. Kondisi ini merebak sejak 2011.

Konversi yang diyakini tak prosedural, diduga dilatari kepentingan politik, memicu pembukaan lahan yang tidak prosedural pula. Akibatnya dalam membersihkan lahan kerap dilakukan dengan cara membakar secara serampangan.

Beberapa warga lain yang lebih berani melaporkan temuan-temuan beberapa izin konsesi yang dirasa tidak sesuai. Misalnya, izin yang diberikan untuk pembukaan lahan gambut. “JPIK melaporkan pelanggaran di Pulau Pisau pada 2012 lalu. Banyak perusahaan di kabupaten lain juga. Sayang, prosesnya berhenti di kepolisian,” kata Wancino.

Tak juga ada jalan keluar, warga lokal merasa menjadi penderita akibat kebakaran kembali terulang. Kali ini sangat besar. Terpantau di semua kabupaten di Kalteng saja ada setidaknya 4.600 lebih titik api yang terpantau sejak awal Agustus 2015. Ribuan titik api itulah yang diyakini menyebabkan kebakaran besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com