Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Tahu Rencana Dishub Beli Pistol, Ridwan Kamil Tak Mau Disebut Kecolongan

Kompas.com - 14/09/2015, 17:28 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kabar menghebohkan datang dari Dinas Perhubungan Kota Bandung terkait rencana untuk mengucurkan anggaran sebesar Rp. 2,2 miliar untuk membeli senjata genggam jenis pistol berpeluru karet.

Rencana tersebut bahkan sudah masuk tahap lelang yang ditampilkan dalam website LPSE Kota Bandung dan menyedot lebih dari 20 peserta lelang. Pihak Dishub mengaku rencana tersebut terus berjalan lantaran sudah mendapat restu dari DPRD Kota Bandung.

Ternyata, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat kaget mendapatkan kabar tersebut. Pasalnya, Emil baru mengetahui informasi itu setelah ditanya sejumlah wartawan. Dalam rapat pimpinan yang digelar Senin (14/9/2015) siang, pria yang akrab disapa Emil itu dengan tegas membatalkan proyek tersebut. Namun, orang nomor satu di Bandung itu membantah jika dirinya dianggap kecolongan. Dia mengatakan, banyaknya pengadaan membuat sejumlah proyek kerap luput dari pantauan.

"Dalam mata anggaran itu ribuan jumlahnya jadi tentunya tidak semuanya saya hafal dari mulai belanja makan minum, gagang pintu dan lainnya," ucap Emil.

Menurut Emil persoalan rencana pembelian senjata genggam bukan perkara kecolongan. Dia menilai, permasalahan tersebut bisa diantisipasi dengan sistem yang berjalan baik antara unsur eksekutif dan legislatif.

"Bukan soal kecolongan, saya secara kewalikotaan tidak bisa hafal ribuan mata anggaran. Jadi di situlah sistem harus berjalan dengan baik. Lahirnya anggaran itu sudah ada dalam pembahasan, jadi secara prosedur sudah ada pembahasan antara SKPD dan dewan. Tapi kalau dirasa itu tidak patut saya ambil keputusan bahwa item belanja itu digeser saja," tambah dia.

Emil mengaku bakal melakukan evaluasi terkait munculnya masalah tersebut. "Semua akan dievaluasi di akhir tahun ini, evaluasi itu bisa bermuara pada teguran, apresiasi jika dia baik, pergeseran jika dibutuhkan, bagi saya yang terpenting tujuan pembangunan kota bandung bisa tercapai," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com