Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Nelayan Selamatkan Lumba-lumba yang Terdampar di Irigasi

Kompas.com - 04/09/2015, 11:01 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAJENE, KOMPAS.com - Seekor lumba-lumba jenis dolphinidae ditemukan warga terdampar hingga ke saluran irigasi tambak milik warga di Pantai Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (4/9/2015).

Ikan yang dilindungi ini diduga terdampar karena suhu laut yang tinggi. Kondisi itu membuat lumba-lumba stres, hingga meningalkan habitatnya. Dugaan lain, ikan ini menabrak benda dan menghindari pemangsa, hingga terdampar ke daratan. Dugaan itu muncul karena di mulut dan sejumlah bagian badan ditemukan bekas luka.

Dugaan itu diungkapkan Harun, Petugas Dinas Perikanana dan Kelautan Majene, yang terjun langsung ke lokasi terdamparnya ikan itu.

Ikan yang nyaris dijadikan santapan para pekerja proyek tak jauh dari lokasi penemuan. Lumba-lumba itu hendak dibawa dan jual ke Makassar. Namun, rencana itu digagalkan oleh warga. Adalah Yahya, seorang nelayan bersama seorang rekannya yang prihatin dengan ikan ini, dan lalu berusaha mencegah tindakan illegal fishing tersebut.

Sejumlah nelayan bersama petugas Dinas Perikanan dan Kelautan setempat segera memberi pertolongan agar ikan yang diperkirakan baru berumur dua tahun dan memiliki panjang badan dua meter ini bisa selamat.

Layaknya aktivis penyelamat lingkungan, dua nelayan ini berusaha menyelamatkan lumba-lumba dengan menggunakan perahu. Mereka membawa ikan itu ke tengah laut, dengan cara diikat dan ditarik.

Ratusan siswa sekolah pun turut membantu upaya penyelamatan ikan ini. Menurut Yahya, saat ikan ini dilepas di tengah laut, ikan itu langsung bergairah dan berenang kembali ke habitatnya.

"Lumba-lumba itu cukup sehat, begitu diturunkan dari perahu (sandeq) langsung meluncur menghilang," kata Yahya.

Tentang pelepasan ikan itu, Harun mengatakan lumba-luma ini seharusnya ditangani terlebih dahulu di tempat penangkaran sebelum dilepas ke tengah laut. Namun, karena tak ada tempat penangkaran, ikan ini pun terpaksa dilepas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com