8 Residen Terluka dalam Kerusuhan di Balai Rehabilitasi BNN

Kepala Polsekta Biringkanaya Komisaris Polisi Azis Yunus yang dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan, situasi di Balai Rehabilitasi BNN Sulsel kini sudah kondusif. Pasukan Brimob dan Resmob yang awalnya disiagakan kini sudah ditarik ke markas masing-masing.

"Penyebab pasti kerusuhan belum diketahui. Sampai saat ini pun, pihak Balai Rehabilitasi BNN Sulsel belum melapor tentang kerusakan yang dialami seperti kaca pecah dan lainnya. Tapi banyak itu residen yang terluka, dan sudah mendapatkan perawatan tim medis," kata dia.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, kerusuhan itu dipicu pemukulan oleh pegawai Balai Rehabilitasi BNN Sulsel terhadap residen. Rizal yang telah menjalani penahanan selama enam bulan dipukul oleh seorang pegawai, Aby yang menjadi pembimbing (konsuler).

200 tahanan pun melakukan aksi solidaritas dan merusak fasilitas di sana. Akibatnya, kaca jendela pecah, lemari dan meja serta berkas-berkas berhamburan.

Pasukan Resmob dan Brimob Polda Sulselbar seta Resmob Polrestabes Makassar dipimpin Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Abdul Azis didampingi Kanit Intel Brimob, Iptu Laode Rusli bergegas ke lokasi kejadian dan mengamankan situasi.

Ke delapan residen yang terluka masing-masing, Alwi (22) warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, A Fahrul (23) warga Puri Taman Sari, Makassar, dan Syaefuddin (22) warga Blitar, Jawa Timur.

Lalu ada Agung Alfarogi (17), warga Gresik, Jawa Timur, Ibrahim (17) warga BTN Lasuangi, Palu, Sulawesi Tengah, dan Taufik (35) warga Sumedang, Jawa Barat.  Kemudian, Muhidin (19) warga Jalan Habikulle Sunguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dan Risal (24), BTN Minasaupa, Makassar.