Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebatik Penuhi Lapangan demi Saksikan Drama Napak Tilas Kemerdekaan

Kompas.com - 17/08/2015, 09:57 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

SEBATIK, KOMPAS.com - Ratusan pemuda pemudi berhamburan di lapangan Desa Sei Nyamuk. Dentuman ledakan bom dari langit membuat mereka kocar-kacir berlarian ke berbagai penjuru.

Beberapa tampak tergeletak di atas rumput lapangan. Tak lama, sebuah mobil jeep tempur berbendera merah putih biru yang berisi pria-pria berseragam militer masuk ke dalam lapangan.

Pria-pria itu mengarahkan ujung senjata api yang mereka pegang ke para pemuda pemudi yang tampak panik berlarian. Tembakan peluru dan lemparan bom tak henti menghujani pemuda-pemudi itu.

"Lempar mobil itu, lemparkan tombaknya. Yang terluka gotong ke pinggir," kata salah satu pemuda berikat kepala warna Merah Putih.

Semakin lama, keadaan berbalik arah. Para pemuda Sebatik berbalik menyerang pasukan berbendera Merah Putih Biru. Tembakan senjata api dan lemparan tombak bambu mempersulit pasukan militer itu. Jeep yang mereka kendarai pun menjadi tersudut dan akhirnya terpaksa lari dari medan pertempuran.

Kejadian tersebut adalah napak tilas masyarakat pulau Sebatik berjuang mengusir penjajahan puluhan tahun lalu.

Warga pulau Sebatik yang memadati lapangan Desa Sei Nyamuk pada Senin (17/8/2015) pagi tampak takjub dengan napak tilas itu. Sejumlah anak-anak usia sekolah dasar bahkan tampak serius memperhatikan adegan demi adegan napak tilas itu.

"Ini adalah gambaran perjuangan bangsa, khususnya masyarakat Sebatik yang pertama kali dihuni oleh suku Tidung sampai sekarang," kata seorang narator napak tilas melalui pengeras suara.

Napak tilas itu adalah pembuka upacara bendera kemerdekaan Republik Indonesia di lapangan desa Sei Nyamuk, Pulau Sebatik, pada Senin ini.

Tak hanya dipenuhi oleh ribuan warga, ratusan prajurit TNI, polisi dan para pegawai negeri wilayah administrasi kecamatan Sebatik juga turut hadir untuk mengikuti upacara. Bupati kabupaten Nunukan H Basri juga turut hadir dan menjadi pemimimpin upacara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com