"Ya biarin dah. Saya bisa apa? Tuhan yang tahu, biar dah. Saya pasrahin sama Ibu Ipung (Siti Sapurah dari P2TP2A Denpasar). Kan Bu Ipung dari awal membantu saya," kata Hamidah saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (10/8/2015).
Ayah kandung Engeline, Rosidik, saat dihubungi melalui telepon pun mengaku bahwa uang sumbangan tersebut dibawa oleh Naomi Werdisastro selaku Tim Ketua Reaksi Cepat Komnas PA yang informasinya akan diberikan jika pemberkasan kasus itu telah P 21.
Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan yang menggembirakan. Rosidik juga mengatakan, Naomi sempat bertemu Hamidah seusai lebaran, tepatnya pada tanggal 23 Juli 2015 di Banyuwangi. Hanya saja, Naomi tidak membawa uang Rp 30 juta tersebut, tetapi memberi uang sebesar Rp 300.000 dalam bentuk uang pecahan ribuan dan recehan. "Dan juga boneka," kata Rosidik.
Hingga berita ini ditayangkan, nomor telepon Naomi belum berhasil dihubungi. Dua nomor telepon seluler Naomi tidak aktif. (Baca: Uang Sumbangan untuk Engeline Dibawa Komnas PA? Arist Merdeka Tak Tahu)
Engeline adalah korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan terkubur di pekarangan rumahnya Jalan Sedap Malam, Denpasar. Ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe (60), dan pembantunya, Agus Tay Hamda May (25), menjadi tersangka dalam kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.