Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipecat, Warga di Aceh Barat Demo Perusahaan Batubara

Kompas.com - 30/07/2015, 19:25 WIB
Kontributor Kompas TV, Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com - Lima puluhan perwakilan dari warga Desa Reudeup, Bale, Sumber Batu, Pucok Reudeup dan Buloh, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Sekitar Tambang melakukan aksi unjuk rasa menuntut haknya dari perusahaan tambang batubara PT Mifa Bersaudara.

“Kami dari perwakilan warga sekitar lokasi tambang batubara menuntut hak kami, karena banyak tenaga tenaga kerja lokal sudah di-PHK tidak sesuai dengan perjanjian awal yang telah disepakati, 70 tenaga kerja lokal dan 30 tenaga kerja luar, malah sebaliknya," kata Muhibbul Khairi, warga Desa Bale kepada Kompas.com, Kamis (30/07/2015).

Menurut Muhibbul, keberadaan perusahaan tambang batubara yang tak jauh dari lokasi pemukiman mereka itu tidak memberikan manfaat bagi kesejahteraan warga sekitar lokasi. Padahal PT Mifa bersaudara sudah beroperasi sekitar tiga tahun.

“Keberadaan perusahaan tambang batubara selama ini tidak memberikan manfaat bagi kesejahteraan warga. Kami warga sekitar lokasi tambang hanya dijadikan sebagai pekerja buruh kasar yang dikontrak tidak permanen dan sekarang sudah banyak yang telah di-PHK, sementara pekerja dari luar daerah jadi karyawan tetap," ujarnya.

Sementara itu Ori Saputra, mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh menilai, keberadaan perusaan tambang batubara PT Mifa Bersaudara telah berdampak pada kerusakan lingkungan. Misalnya, air sungai di permukiman warga kini telah berubah warna menjadi pekat sehingga warga sekarang tidak berani lagi mengonsumsi air sungai untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

“Sejak perusahaan batubara beroperasi, air sungai sudah tercemar, kemudian cuacanya juga telah berubah panas, padahal sebelumnya warga di sekitar lokasi tidak ada yang menggunakan kipas angin di rumah mereka, sekarang banyak warga yang terpaksa harus menggukan karena suhu udara sudah berubah panas," katanya.

Masih, kata Ori, dampak lain yang kini sering dikeluhkan warga di sekitar lokasi tambang batubara itu adalah kesehatan mereka. Banyak warga yang terserang asma, batuk dan gatal-gatal akibat pencemaran dari aktivitas tambang batubara PT Mifa Bersaudara.

“PT Mifa Bersaudara harus bertanggung jawab terhadap dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari akivitas tambang batubara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com