Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipicu Perzinaan, Ratusan Rumah Adat Honai Dibakar di Papua

Kompas.com - 16/07/2015, 00:50 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Kurang lebih seratus rumah adat honai serta dua gedung Puskesmas dan sebuah kantor, dibakar sekelompok warga di Kampung Panaga, Distrik Panaga, Kabupaten Tolikara, Rabu (15/7/2015).

Kepala Bidang Humas, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Patrige Renwarin mengatakan, laporan yang diterimanya dari Kepolisian Resor Tolikara, kejadian yang berlangsung pukul 05.00 WIT itu diduga sebagai kelanjutan pertikaian warga Kampung Gelok dengan warga Kampung Panaga. Pertikaian ini sudah berlangsung sejak 9 Juli lalu.

Menurut Patrige, warga kedua kampung bertikai akibat kasus perzinahan yang dilakukan pemuda asal Kampung Panaga dengan perempuan dari Kampung Gelok. Setelah kasus perzinahan terbongkar, warga Kampung Gelok kemudian membunuh pemuda Kampung Panaga.

Tidak terima pembunuhan warga kampung mereka, ratusan warga Kampung Panaga lalu melakukan penyerangan dan pembakaran sejumlah honai di Kampung Gelok.

“Pembakaran ratusan rumah honai dan dua gedung puskesmas di Kampung Panaga pagi tadi, diduga sebagai aksi balasan dari warga Kampung Gelok. Belum diketahui korban jiwa dalam kejadian itu, namun saat kejadian sebagian besar warga Kampung Panaga sedang mengikuti kegiatan pemuda GIDI di Karubaga,” ujar Patrige melalui telepon selulernya, Rabu (15/7/2015).

Pasca-aksi penyerangan tersebut, puluhan anggota Polres Tolikara berjaga di Kampung Panaga untuk mengantisipasi bentrokan susulan. Sebab, warga kedua kampung masih bersiaga membawa senjata tajam. Dijelaskan Patrige, setelah situasi mulai kondusif, Bupati Tolikara, Usman Wanimbo didampingi Kapolres Tolikara AKBP Suroso dan Ketua DPRD Tolikara langsung mendatangi lokasi kejadian.

Kepada warga dua kampung bertikai, Bupati Tolikara meminta untuk menghentikan aksi saling serang. Sementara Pemerintah akan membantu membangun kembali honai dan gedung puskesmas yang terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com