Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2015, 20:56 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com - Anggota TNI, Prada Anwar Slamet resmi melapor ke Propam Polda Sulselbar terkait penangkapan dirinya tanpa alat bukti. Dia ditangkap dengan tuduhan melakukan penyerangan pos polisi di bundara Samata, Kabupaten Gowa, Jumat (3/7/2015).

Laporan Prada Anwar Slamet terkait salah tangkap yang dilakukan anggota Brimob dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi F Barung Mangera, Sabtu (4/7/2015). Menurut dia, laporan sudah diterima Propam Polda Sulselbar dan akan ditindaklanjuti.

"Semua keluhan masyarakat kita terima, apalagi anggota TNI yang melapor. Jadi dia yang jadi korban salah tangkap itu sudah melapor dan akan ditindaklanjuti. Dia keberatan karena pelakuan anggota Brimob saat dirinya ditangkap dan matanya di lakban," kata Barung.

Saat ditanya kronologis penangkapan anggota TNI itu, Barung enggan berkomentar. Namun berdasarkan informasi yang diperoleh, setelah melaksanakan tugas di penjagaan Kesdam VII/Wirabuana, Prada Anwar pergi ke asrama Muna Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar dengan menumpang angkot bertemu dengan teman-temannya pada Kamis (2/7/2015).

Selanjutnya, Prada Anwar Slamet keluar dari Asrama Muna menggunakan motor rekannya menuju barak Kesdam VII Wirabuana. Tengah malam, Anwar Slamet keluar dari barak dan menuju asrama Muna. Tepat pada pukul 02.00 Wita, Prada Anwar Slamet dijemput oleh rekannya, Laode Waliuddin yang merupakan karyawan hotel Clarion dengan mengendarai motor Vixion DD 3957 VI.

Keduanya lalu keluar untuk makan sahur bersama di rumah Laode Waliuddin di Jl Emy Saelan lorong 1 nomor 58, Makasar.

Di tengah perjalanan, tepatnya di Jl Pendidikan Raya keduanya dicegat oleh mobil Avanza berwarna silver. Tujuh orang berpakaian preman lalu keluar dari mobil dengan menggunakan senjata lengkap. Tanpa basa basi, keduanya ditarik naik ke atas mobil dan matanya ditutup dengan lakban hitam.

Di situ, Prada Anwar Slamet sempat menyampaikan bahwa dirinya adalah anggota TNI. Tapi, anggota Brimob Polda Sulselbar itu tidak menggubrisnya. Keduanya pun dibawa ke markas Brimob dan dimintai keterangamnya dengan mata tertutup.

Sebelumnya telah diberitakan, anggota Polres Gowa yang melakukan pengamanan di sekitar bundaran Samata, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa diserang sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK), Kamis (2/7/2015) dinihari. Dari kejadian itu, 1 anggota tewas dan 2 anggota lainnya luka-luka.

Brigpol Irvanuddin tewas, sedangkan dua anggota lainnya yang terluka yakni, Brigpol Mus Mus Muliadi serta Bripda Usman. Penyerangan itu terjadi, ketika 5 anggota Sabhara Polres Gowa melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com