Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Bulan, Sepuluh Kasus Baru HIV AIDS Ditemukan di Semarang

Kompas.com - 04/06/2015, 17:32 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Dalam sebulan setidaknya ditemukan lima hingga sepuluh kasus baru HIV AIDS di Kabupaten Semarang. Kasus baru ditemukan pada bayi hingga orang lanjut usia.

"Tidak sedikit dalam satu keluarga, ada lebih dari satu yang positif terinfeksi virus tersebut," kata Sunaryo, Koordinator Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Kabupaten Semarang, di sela acara Malam Renungan AIDS Nusantara di halaman belakang Gedung Rumah Sakit Ken Saras Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/6/2015) malam. 

Acara itu dihadiri sejumlah ODHA (orang dengan HIV AIDS). Mereka saling berbagi cerita untuk menguatkan satu sama lain.

KDS mencatat, saat ini ada sekitar 270 ODHA di wilayah Kabupaten Semarang.  Jumlah itu merupakan angka hidup, yakni jumlah yang bisa berkurang atau bertambah.

Masalah umum yang dihadapi para ODHA adalah perasaan tersingkir dari masyarakat karena kehadiran mereka ditolak. Sejumlah stigma negatif dilekatkan pada mereka.

"Stigma-stigma itulah yang akan terus kami sadarkan dan coba memberikan pengertian kepada masyarakat luas,” katanya.

Salah satu peserta, Yopik (32), warga Semarang, menyampaikan, dirinya adalah ODHA semenjak tahun 2005 silam. Dia baru sadar virus yang menyerang kekebalan tubuh itu bersarang di tubuhnya tatkala ia sakit dan berobat ke dokter.

Yopik mengaku sempat dirudung frustrasi. Ia terus mengurung diri dalam kamar. Dia mulai bangkit kembali seusai berkumpul, berdiskusi, dan berkonsultasi dengan sejumlah pihak tentang apa yang dialaminya.

"Saya banyak menimba ilmu dari kawan-kawan seperti PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia), KDS, hingga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Mereka tak segan-segan mau membantu dan mendampingi saya serta kawan-kawan ODHA lainnya. Saya berterimakasih kepada mereka,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com