Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeruk Nipis Berbentuk Jari Tangan Manusia Itu Ternyata Sengaja Dikembangbiakkan

Kompas.com - 26/05/2015, 17:03 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com
- Buah jeruk nipis berbentuk mirip jari tangan manusia yang tumbuh di pohon jeruk nipis milik Romani (63), warga kampong Badakan RT 06/RW VI, Desa Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ternyata banyak dijumpai di daerah lain. Pasalnya, tanaman jeruk nipis jenis itu sudah dikembangbiakkan.

Seperti yang diakui oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kendal, Sri Purwati, Selasa (26/5/2015). Sri Purwati menjelaskan, jenis jeruk yang menghebohkan warga Boja tersebut adalah jenis jeruk tangan buda.

Masyarakat memang belum banyak yang memiliki jenis tanaman jeruk nipis itu sehingga terlihat aneh bagi yang pertama kali melihatnya.

“Jenis jeruk tangan buda, memang sudah dikembangkan. Namun, belum banyak masyarakat yang menanamnya,” katanya.

Di Kabupaten Kendal, lanjut Purwati, jenis jeruk tangan buda baru pertama kali ada dan tumbuh di Boja. Namun di daerah lain, tanaman jenis jeruk nipis sepertri itu sudah bisa ditemui.

“Menurut pengakuan pemilik tanaman jeruk nipis itu, kan dia dapat benihnya di Yogjakarta. Jadi bukan asli dari Kendal,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, di Kampung Badakan RT 6/RW VI Desa Bebengan Boja Kendal Jawa Tengah, ada tanaman jeruk nipis yang bentuk buahnya mirip jari tangan manusia. Oleh karena itu, tanaman milik Romani (63) ini menjadi pusat perhatian dan membuat heboh.

Warga berdatangan ke rumahnya hanya untuk melihat buah jeruk nipis unik tersebut. Dalam sehari, masyarakat yang datang bisa mencapai100 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com