JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Kepolisian terlibat kontak senjata dengan jaringan teroris kelompok Santoso di Pegunungan Desa Gayatri, Poso, Sulawesi Tenggara, Minggu (24/5/2015) pukul 18.45 WIB. Tembak-tembakan itu melukai polisi dan menewaskan dua orang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Irjen Agus Rianto mengatakan, korban dari kepolisian, yakni Bripka wayan Pande dan Brigadir Wayan Sedana. Keduanya berasal dari Satuan I Gegana Korps Brimob Polri.
"Wayan Pande mengalami luka tembak di lengan dan paha. Sementara Wayan Sedana mengalami luka di pelipis akibat perlawanan saat mengamankan tersangka," ujar Agus lewat pesan singkat, Senin (25/5/2015).
Sementara itu, polisi menembak mati dua tersangka. Agus belum mau merilis keduanya. Hanya, ia memastikan bahwa keduanya adalah bagian jaringan teroris kelompok Santoso. (baca: TNI Latihan di Poso, Moeldoko Instruksikan Tembak Teroris yang Melawan)
"Dua orang tersebut masuk ke dalam daftar pencarian orang oleh kepolisian," ujar Agus.
Dalam peristiwa itu, polisi menyita berbagai barang bukti yang ditinggalkan kelompok teroris, yakni satu pucuk senpi M 16, dua magazine M 16, 20 butir amunisi kaliber 5,56 mm, dua bom lontong dan satu bilah parang. (baca: Panglima TNI Imbau Santoso Menyerahkan Diri jika Tidak Ingin Mati)
Kepolisian hingga saat ini masih mengejar sisa kelompok teroris yang mundur ke arah pegunungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.