“Kemarin sudah berkoordinasi dengan RSCM Jakarta, namun mereka tidak bisa menentukan umur. Kami juga sudah hubungi RS Hasan Sadikin Bandung, tapi alat mereka rusak,” ujar Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi kepada Kompas.com, Sabtu (16/5/2015).
Dedi mengaku sudah menugaskan Kabid Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Deni Leboy Darmawan mencari lembaga tersebut. Dari laporan terakhir yang diterimanya, kemungkinan Nenek Anami akan diperiksa di luar negeri.
“Spanyol katanya bisa memastikan usia seseorang lewat pemeriksaan kromosom. Hanya saja, teknologi ini hanya bisa menyebutkan usia di atas 100 tahun, tidak spesifik memastikan umur seseorang,” imbuhnya.
Karena itu, pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). Ia berharap UI bisa merekomendasikan atau mencari lembaga yang dimaksud. Namun, jika tidak ada lembaga lainnya, ia akan membawa Nenek Anami akan diperiksa di Spanyol.
“Semua pemeriksaan, biaya perjalanan, akomodasi, dan lainnya ditanggung oleh pemerintah,” tuturnya.
Sebelumnya, Deni Leboy Darmawan menjelaskan akan berkoordinasi dengan RS atau lembaga khusus untuk mengetahui usia Mak Anami. Tes yang akan dilalui di antaranya tes biomolekular atau forensik. Begitu menemukan lembaga yang bisa memeriksa Nenek Anami, baru pihaknya akan membawa nenek tersebut.
Seperti diketahui, nama Nenek Anami mencuat setelah media memberitakan dirinya akan mengikuti sayembara orang tertua di dunia yang digelar miliuner Moldove Dmitry Kaminskiy asal Rusia dengan hadiah Rp13 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.