Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Pesan Soal UN Bocor dari Siswa SMA, Ini Tanggapan UGM

Kompas.com - 15/04/2015, 16:51 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan bahwa nilai ujian nasional (UN) bukanlah penentu hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pernyataan UGM ini menanggapi masuknya surat yang meminta agar tidak memperhitungkan hasil dari ujian nasional (UN) sebagai penentu SNMPTN karena ada indikasi kebocoran soal (baca selengkapnya: Soal UN Bocor, Siswa SMA 3 Surati UGM agar Tak Pakai Nilai UN di SNMPTN).

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Iwan Dwiprahasto, mengatakan pada 13 April lalu, ada surat masuk via e-mail terkait indikasi adanya kebocoran soal ujian nasional. Di media sosial juga beredar informasi bahwa salah satu siswa SMAN 3 Yogyakarta bernama Muhammad Tsaqif Wismadi mengaku telah mengirimkan e-mail serupa. Hanya saja, sampai saat ini, e-mail dari Wismadi belum ditemukan.

"Sampai saat ini, UGM belum menemukan e-mail dari Wismadi di beberapa akun e-mail resmi UGM. Tapi ada satu mengatasnamakan warga Yogya sudah diterima UGM," ujar Iwan, Rabu (15/4/2015).

Iwan mengungkapkan, hasil UN bukanlah penentu SNMPTN. Beberapa kriteria penilaian yang digunakan adalah hasil nilai rapor, ranking siswa di sekolah, prestasi non-akademik siswa, prestasi alumni sekolah selama kuliah di UGM, rasio pendaftar dan yang diterima tahun lalu melalui jalur ujian tulis.

"Pimpinan UGM sebelumnya telah menyepakati bahwa UN bukan menjadi penentu hasil SNMPTN di UGM  karena UN sedang berlangsung, sementara tahap analisis akhir untuk penetapan hasil final SNMPTN harus siap minggu depan," tegasnya.

Menurut dia, komponen penilaian baru yang digunakan tahun ini adalah ranking siswa. Jadi hasil UN bukan sebagai penentu hasil SNMPTN di UGM. Sementara itu, saat ditemui di SMA Negeri 3 Yogyakarta, Muhammad Tsaqif Wismadi, mengaku memang sengaja mengirim surat via e-mail ke UGM. Dia mengirimkan surat karena merasa kasihan dengan siswa-siswa lain yang menjunjung tinggi integritas dan kejujuran.

"Iya saya mengirim surat ke UGM. Kan link itu sudah tersebar ke mana-mana dan tidak kredibel lagi, kasihan teman-teman yang menjunjung tinggi integritas kejujuran," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com