Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Bahan Peledak Berisi Dinamit dan Detonator Dijebol Maling

Kompas.com - 10/04/2015, 02:34 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis


PONTIANAK, KOMPAS.com – Sebuah gudang bahan peledak milik PT Tunas Alaska di Desa Goa Boma, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang dijebol maling, Rabu (8/4/2015). Kapolres Bengkayang, AKBP Vendra Riviyanto mengatakan, kejadian diperkirakan pada pukul 01.00 dinihari, namun pihak nya baru mendapatkan informasi pada Rabu malam, sekitar pukul 21.30.

Pengecekan terhadap informasi tersebut pun segera dilakukan, dan didapati tiga bangunan gudang yang semua kunci gembok nya dalam keadaan rusak. “Bangunan gudang itu ada tiga, yaitu satu gudang detonator, satu gudang dinamit, dan satu lagi gudang amunium nitrat” kata Vendra, Kamis (9/4/2015) malam.

Dari hasil pengecekan, sejumlah bahan peledak berikut detonatornya dinyatakan hilang. Bahan peledak yang hilang tersebut diantaranya detonator sebanyak 55 unit, dinamit power gel 3,25 kilogram, dan amunium nitrat sebanyak 6 karung atau setara 150 kilogram.

“Dari hasil pengecekan, detonator yang semula berjumlah 1.374 tersisa 1.219 unit, atau hilang 55 unit. Dinamit power gel semula berjumlah 8.076 kilogram, tersisa 8.073,25 kilogram, hilang sebanyak 13 batang atau setara 3.25 kilogram. Sedangkan Amunium nitrat semula berjumlah 3.000 kilogram, tersisa 2.850 kilogram, hilang 6 karung atau setara 150 kilogram” kata Vendra.

Vendra menambahkan, bahan peledak tersebut yang semula milik PT Tunas Alaska, namun saat ini status kepemilikan sudah dihibahkan kepada PT Sulenco Wibawa sejak Januari 2015. Namun hingga sini keberadaan bahan peledak tersebut masih berada di gudang milik PT Tunas Alaska.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, Kami (9/4/2015) siang, ditemukan jejak amunium nitrat sekitar 500 meter dari lokasi gudang. Amunium nitrat tersebut ditaburkan ke batang pohon karet milik warga.

Gudang tersebut terakhir kali dilakukan pengecekan pada hari Minggu siang oleh satpam gudang. Berawal dari adanya jejak amunium nitrat yang berada di kebun karet tersebut, polisi kemudian melakukan pengembangan dengan menyelidiki pemilik lahan.

Hasilnya, pemilik lahan atas nama WA mengaku mengambil detonator sebanyak 5 unit dari total 55 unit yang hilang. Selain itu, WA juga mengaku mengambil dinamit power gel sebanyak 13 batang. Selain itu, polisi juga mengamankan RP yang mengaku mengambil 6 karung amunium nitrat.

“Dari pengakuan RP, sebanyak 3 karung amunium nitrat sudah ditaburkan ke batang karet yang berjumlah 200 batang,” ujar Vendra.

Saat ini pelaku diamankan di Markas Polres Bengkayang untuk menjalani proses hukum selanjutnya. Sementara bahan peledak saat ini sedang ditangani dan dalam proses pemindahan dari gudang milik PT Tunas Alaska menuju gudang PT Sulenco Wibawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com