Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasyim Muzadi Curiga ISIS Merupakan Korban Kontra Intelijen

Kompas.com - 09/04/2015, 21:42 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden World Conference on Religions for Peace (WCRP) Hasyim Muzadi mengaku heran dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS yang mengaku menegakkan Islam tetapi malah menyerang orang Islam sendiri.

"Saya semula meneliti, ini kok mau menegakkan negara Islam, menegakan syariat dan lain sebagainya. Tapi, kalau di Timur Tengah kok yang diserang malah sesama Islam. Ini apa sebetulnya yang terjadi?" kata Hasyim saat menjadi pemateri pada acara silaturahmi tokoh agama dan masyarakat Jabar dalam rangka antisipasi teroris ISIS dan radikalisme di Graha Bhyangkara, di Jalan Cicendo, Kota Bandung, Kamis (9/4/2015).

"Dan sampai saat ini saya belum punya catatan bahwa yang dilawan itu orang Yahudi, tapi, yang dilawan malah sesama muslim," kata Hasyim menambahkan. 

Hasyim mengaku bertanya-tanya ada apa sebenarnya di balik hadirnya ISIS ini.

"Ini sebetulnya apa sirrul asror (awal mula kejadian)di belakang Al-Isisu (ISIS) ini??. Apa agenda sesungguhnya di dalam ISIS ini," tanyanya.

Hasyim mengaku khawatir bahwa ISIS merupakan korban dari kontra intelijen untuk menghancurkan Islam. 

"Apa agenda yang sesungguhnya di dalam  ini? Saya khawatir meski saya bukan ahli intelijen, kalau ini (ISIS) merupakan korban dari kontra intelijen untuk memporak-porandakan Islam," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com