Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Buruk, Ketua DPC PKB Dinonaktifkan

Kompas.com - 24/03/2015, 17:25 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kepengurusan DPC PKB Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang dipimpin oleh Tantri Hasan Aminuddin dibekukan oleh DPP PKB. Alasannya, kinerja DPC PKB di bawah pimpinan Tantri dinilai tidak maksimal, tidak bisa memenuhi target dan kepemimpinannya tidak efektif.

Wakil Sekjen DPP PKB Abdul Malik Haramain, mengatakan, DPC PKB Kabupaten Probolinggo adalah salah DPC yang dibekukan oleh DPP PKB setelah melakukan evaluasi pasca-pelaksanaan Pileg 2014. Pengurus DPC yang kinerjanya dianggap jeblok dan tidak memenuhi harapan dibekukan dan digantikan oleh caretaker.

DPC PKB Kabupaten Probolinggo dinilai tidak bisa memenuhi target yang lolos ke Senayan dari Dapil Jatim II pileg lalu Dari target dua kursi DPR RI hanya tercapai satu kursi dan dari target 15 kursi DPRD hanya tercapai delapan kursi.

Oleh karena itu, DPC PKB yang dijabat Tantri sebagai Ketua DPC dan Ahmad Badawi sebagai Sekretaris DPC dibekukan.

“Berdasarkan SK DPP PKB per tanggal 12 Maret, DPC PKB Kabupaten Proboliggo dibekukan, dan menunjuk saya sebagai Ketua DPC dan Imam Hanafi sebagai Sekretaris DPC caretaker. Jadi, pembekuannya sejak SK tersebut turun,” kata Malik yang juga anggota Komisi II DPR RI via ponsel, Selasa (24/3/2015).

Selain itu, DPC PKB juga enggan mengikuti perintah DPP agar menyiapkan kantor DPC yang definitif. Selama ini, lanjutnya, DPC PKB hanya menyewa kantor. Bahkan kantor DPC saat ini yang ditempati dipinjami pihak lain. Jadi, banyak hal yang membuat kepengurusan DPC PKB dibekukan DPP.

“Mesin partai tidak jalan. Kepemimpinan DPC juga tak efektif. Posisi Hasan Aminuddin sebagai Ketua DPP Nasdem yang juga suami Tantri membuat kepemimpinan DPC tak efektif. Jadi, keputusan ini murni hasil evaluasi partai,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com